JAKARTA, KOMPAS.com — Interior ruang kerja Badan Anggaran atau Banggar di Gedung Nusantara II DPR disebut menghabiskan dana Rp 14 miliar dalam laporan penggunaan anggaran.
"Seluruh komponen yang melekat di ruang Banggar itu senilai 14 miliar," kata Siswono Yudohusodo, Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Menurut Siswono, biaya paling mahal adalah pengadaan 178 kursi impor dari Jerman dengan total Rp 4,2 miliar. Satu kursi itu seharga Rp 24 juta. Selain itu, pengadaan lampu impor dari Belanda seharga Rp 1,9 miliar.
Barang mewah lainnya adalah tiga layar LED impor dari Korea seharga Rp 1,8 miliar. "Karpet itu impor dari Amerika Serikat seharga Rp 980 juta," tutur politisi Partai Golkar itu. Dia tak menjelaskan lebih jauh barang apa lagi hingga menghabiskan Rp 14 miliar.
Dikatakan Siswono, pihaknya meminta kursi, karpet, LED, dan lampu impor itu ditukar dengan barang lokal berkualitas. Pasalnya, kata dia, tidak boleh ada fasilitas yang berbeda di setiap alat kelengkapan DPR.
Saat ini, lanjut dia, pihak Sekretariat Jenderal DPR, konsultan perencana, konsultan pengawas, pelaksana proyek, dan pihak pemasok barang tengah membicarakan pergantian barang. Mereka setuju atas usulan BK.
"Seperti kursi, kan, sudah dibeli dengan kontrak. Itu akan dibicarakan dulu bagaimana mekanisme penggantiannya dan dibicarakan bagaimana pengembalian uang ke negara," ujarnya.
Seperti diberitakan, renovasi itu menghabiskan dana hingga Rp 20,3 miliar. Padahal, jika sesuai ketentuan pemerintah, renovasi itu hanya membutuhkan dana Rp 2,7 miliar. Belum diketahui ada tidaknya penggelembungan harga dalam proyek itu.
Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tengah mengusut proyek itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.