Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris: Anda (Nazaruddin) Mainnya ke Atas Terus

Kompas.com - 18/01/2012, 14:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (PT DGI) Mohamad El Idris menegaskan adanya peran Muhammad Nazaruddin dalam melobi pejabat level atas terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games.

"Anda (Nazaruddin) mainnya ke atas terus, bukan di bawah," kata Idris kepada Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Idris yang menjadi saksi bagi Nazaruddin menjawab pertanyaan dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Kepada Idris, Nazaruddin bertanya apakah dirinya pernah memperkenalkan pihak PT DGI dengan kepala dinas di Palembang, Sumatera Selatan, yang menangani proyek wisma atlet di daerah.

Idris juga mengatakan agar kasus ini dibongkar hingga menyentuh level atas itu. "Supaya dibongkar yang atas-atas, jangan hanya yang di bawah," ucapnya.

Menurut Idris, dia dan anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, hanyalah orang lapangan yang mengurusi soal teknis. Selama mengupayakan pemenangan PT DGI, Idris hanya berkoordinasi dengan Rosa.

Kepada majelis hakim yang diketuai Dharmawati Ningsih ini, Idris juga menjelaskan bahwa dirinya mengenal Nazaruddin sejak tahun 2007 saat Nazar belum menjadi anggota DPR. Nazaruddin dikenalnya sebagai pimpinan sebuah perusahaan yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, keduanya membicarakan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Dinas Perhubungan di Surabaya, 2008.

"Dia (Nazaruddin) mengusahakan supaya kami yang dapat proyek itu," ucap Idris.

Dalam persidangan kali ini, Idris juga mencabut sebagian keterangannya yang pernah disampaikan di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Beberapa poin keterangan Idris yang dicabutnya, antara lain, terkait pemberian fee dari PT DGI ke Nazaruddin melalui Rosa, adanya kesepakatan besaran fee dalam pertemuan antara Idris, Dudung Purwadi (Direktur Utama PT DGI), dengan Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang yang berlangsung Hotel Sultan Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Idris, pertemuan itu hanya sebatas silaturahim.

Idris juga mencabut keterangannya yang mengatakan bahwa Yulianis adalah anggota staf keuangan Nazaruddin. Idris menyerahkan cek senilai Rp 4,3 miliar yang disebutnya sebagai komitmen fee ke Yulianis di kantor Permai Grup, Mampang, Jakarta Selatan.

Muhammad Nazaruddin didakwa menerima suap berupa cek senilai Rp 4,6 miliar terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Cek tersebut diberikan Mindo Rosalina Manulang dan Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com