Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kelam di Pengujung Tahun

Kompas.com - 02/01/2012, 09:45 WIB

 

Sultani


KOMPAS.com
- Di penghujung tahun 2011, kepolisian kembali mendapat sorotan tajam dalam menangani unjuk rasa massa. Kekerasan yang terjadi di Mesuji, Lampung dan Sumatera Selatan, serta di Bima, Nusa Tenggara Barat, ditengarai sarat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Dua peristiwa itu kembali meninggalkan catatan kelam bagi kepolisian.

Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Mesuji dan Bima sebetulnya hanya pengulangan dari peristiwa serupa yang kerap terjadi di negeri ini. Dari sisi jumlah korban, peristiwa ini masih kalah banyak dengan peristiwa serupa yang terjadi sebelumnya. Dari sisi isu yang melatarbelakanginya pun nuansanya masih serupa.

Lantas, apa yang membuat gema kedua peristiwa ini langsung membahana ke seluruh pelosok negeri? Isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menyelimuti kedua peristiwa inilah yang membuatnya memiliki gaung yang kuat, yang menggugah memori publik untuk mengingat kembali peristiwa pelanggaran HAM yang pernah terjadi di negeri ini.

Di dalam wacana umum, pelanggaran HAM lebih dilihat sebagai tanggung jawab negara dalam konteks kewajibannya terhadap warga negara. Pelanggaran HAM dilakukan oleh negara melalui agennya (polisi, tentara, dan setiap orang yang bertindak dengan kewenangan dari negara) melawan individu.

Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dikatakan, pelanggaran HAM adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang, termasuk aparat negara, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, atau kelalaian yang akibat melawan hak hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan/atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh UU.

Dari pengertian itu, bisa dikatakan, pelanggaran HAM di Indonesia memiliki dimensi vertikal, yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh negara terhadap rakyatnya dan dimensi horizontal yang terjadi di antara sesama masyarakat.

Sepanjang tahun 2011 terekam aksi pelanggaran HAM, mulai dari..............(selengkapnya baca Harian Kompas, Senin 2 Januari 2012, halaman 8)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com