Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: 100 Persen Ibu Ani Tak Maju 2014

Kompas.com - 15/12/2011, 20:37 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI, untuk kesekian kalinya, menegaskan bahwa Ibu Ani Yudhoyono tak akan maju pada Pemilu Presiden 2014. Hal ini kembali ditegaskan guna merespon spekulasi di publik bahwa Ibu Ani Yudhoyono, yang juga Ibu Negara RI, akan maju pada Pemilu 2014.

"Jika masih ada yang terus bertanya apakah Ibu Ani SBY akan maju atau apakah Partai Demokrat akan mengusung Ibu Ani, maka jawabannya adalah 100 persen tak ada niat dan rencana. Baik Ibu Ani atau saya sendiri telah berulang kali menyampaikan kepada rakyat," kata Yudhoyono ketika memberikan pembekalan kepada kader Partai Demokrat pada acara Sarasehan Satu Dasawarsa Partai Demokrat di Hall C Arena Pekan Raya Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Turut hadir acara sarasehan tersebut, antara lain, jajaran anggota dewan pembina, dewan kehormatan, komisi pengawas, para wakil ketua umum dan wakil sekjen, pimpinan dan anggota fraksi Partai Demokrat  di Parlemen, direktur eksekutif, jajaran pengurus DPP Partai Demokrat serta pimpinan DPD Partai Demokrat se-Indonesia.

Pada kesempatan itu, Yudhoyono juga menegaskan bahwa Partai Demokrat belum menentukan calon presiden dan atau calon wakil presiden pada pemilu 2014. "Menjadi presiden sesungguhnya perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat dan berkah dari Allah, tak semata-mata dukungan partai," katanya.

"Ada juga yang bertanya, apakah SBY sebagai outgoing leader atau presiden yang akan segera mengakhiri masa tugasnya, akan mendukung salah satu capres? Itu nanti dulu. Saya juga ditanya, apakah capres 2014 nanti sebaiknya wajah baru? Menurut saya, salah satu nilai dan roh demokrasi adalah persamaan kesempatan atau equality of opportunity," kata Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com