Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Gagal Demo ke Rumah Anas

Kompas.com - 09/12/2011, 12:53 WIB
Cokorda Yudhistira

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan polisi dari Kepolisian Resor  Metro Jakarta Timur dan Kepolisian Sektor Metro Duren Sawit bersama aparat Kodim 0505 Jakarta Timur, berjaga-jaga di sepanjang Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (9/12/2011) siang.

Penjagaan ini menyusul kedatangan massa pengunjuk rasa dari Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 ke rumah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Purbaningrum di kompleks perumahan itu.

Sekitar 50 orang berkaos putih Laskar Anti Korupsi Pejuang 45, yang dipimpin Habib Muchsin Ahmad Alatas, berhadapan dengan aparat kepolisian, yang dipimpin Kepala Polres Metro Jakarta Timur Kombes Saidal Mursalim, di ruas Jalan Teluk Semangka.

Pengunjuk rasa menuntut diantarkan ke rumah Anas, namun polisi tidak mengizinkan atas permintaan warga perumahan yang merasa terganggu kenyamanannya. Lantaran gagal ke rumah Anas, massa akhirnya menggelar aksi damai di ruas jalan menjelang rumah Anas.

Menurut Habib Muchsin, aksi mereka ke rumah Anas merupakan simbol perjuangan masyarakat menolak koruptor berkait peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia hari ini. Anas, kata Habib Muchsin, menjadi simbol kasus korupsi terlebih setelah namanya disebut Nazaruddin, mantan Bendahara Partai Demokrat, di sidang tipikor.

Setelah berdialog dengan polisi dan perwakilan warga perumahan, massa Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 akhirnya menyampaikan tuntutan mereka kemudian membubarkan aksinya.

Seusai aksi, Habib Muchsin menyatakan korupsi merusak bangsa dan negeri. Habib Muchsin juga menyatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan Anas ke KPK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com