Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Blokir Dana dari Robert Tantular

Kompas.com - 08/12/2011, 15:11 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana senilai Rp 25 miliar milik Robert Tantular mengalir ke rekening Yayasan Fatmawati sejak tahun 2003 hingga 2005. Aliran dana itu diduga merupakan bagian dari skandal bailout Century. Oleh karena itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan pihaknya akan memblokir dana itu untuk mempermudah penelusuran dan penyelidikan.

"Dana itu akan diblokir oleh penyidik. Ini temuan yang bagus, kita akan telusuri dari mana dana itu berasal," ujar Saud di Jakarta, Kamis (8/12/2011).

Menurutnya, melalui pemblokiran juga akan ditelusuri apakah dana itu terbukti berasal dari Bank Century yang bermasalah atau merupakan dana yang sengaja dialirkan Robert untuk melakukan pencucian uang. Pasalnya, uang yang disalurkan melalui PT Graha Nusa Utama (GNU) dan PT Nusa Utama Sentosa (NUS) digunakan untuk membayar peralihan hak atas seluas 22,8 hektar milik Yayasan Fatmawati di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Penyidik sedang menelusuri keberadaan dana tersebut. Nanti akan dilihat dari Yayasan Fatmawati juga. Bisa saja memang ada dana itu bersumber dari tindak pidana kasus Century atau terkait dengan money laundering. Akan kita proses. Sekarang masih diselidiki," jelas Saud.

Sebelumnya diberitakan, tim kuasa hukum Yayasan Fatmawati mendatangi Badan Reserse dan Kriminal Polri untuk memberikan informasi mengenai adanya aliran dana dari Robert Tantular senilai Rp 25 miliar ke rekening mereka. Dana itu dikirim ke Yayasan Fatmawati dalam empat tahap melalui bilyet giro Bank CIC (merger Bank Century). Yayasan itu mengaku tak tahu asal usul dana yang dikirim tersebut. Mereka khawatir, dana itu adalah hasil kejahatan terkait kasus Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com