Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Fatmawati Tak Terlibat Uang Kotor Century

Kompas.com - 07/12/2011, 17:32 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kuasa hukum dari Yayasan Fatmawati, Rabu (7/12/2011), mendatangi Badan Reserse dan Kriminal Polri untuk memberikan informasi mengenai adanya aliran dana dari bos Bank Century, Robert Tantular, senilai Rp 25 miliar ke rekening yayasan tersebut. Dana itu dialirkan untuk membayar peralihan hak atas seluas 22,8 hektar milik Yayasan Fatmawati di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Koordinator kuasa hukum Yayasan Fatmawati, Rony Hartawan, mengatakan, ia memberikan informasi kepada polisi agar aliran dana itu tak dianggap sebagai bagian dari pencucian uang Robert Tantular, yang juga terpidana dalam kasus penggelapan dana nasabah Bank Century itu.

"Ada beberapa dana mengalir ke kita dari PT Graha Nusa Utama (GNU) dan PT Nusa Utama Sentosa (NUS), tapi tanpa sepengetahuan kita asalnya dari mana. Kemudian, dari perkembangan informasi, diketahui dana itu dari Robert Tantular," ujar Rony di depan Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.

"Kita wajib memberikan informasi hal tersebut karena kita sama sekali tidak mengetahui apa pun. Kita khawatir itu terklasifikasi bahwa kita menerima itu sebagai money laundering," lanjutnya.

Adapun aliran dana itu dikirim ke Yayasan Fatmawati sebanyak empat empat kali sejak tahun 2003 hingga 2005. Pembayaran dilakukan melalui melalui bilyet giro Bank CIC (merger Bank Century).

Rony membantah bahwa laporannya ke polisi dilakukan karena Yayasan Fatmawati takut dilibatkan dalam kasus Bank Century. Ia tidak dapat memastikan apakah dana Rp 25 miliar itu juga berasal dari Bank Century.

"Kalau kepastian itu dana dari Century, kita tidak tahu. Tapi kita tidak khawatir, kita sebagai warga negara wajib hukumnya untuk tegakkan kebenaran. Kalau ada informasi seperti itu, kita sampaikan pada Polri," kata Rony. Ia yakin polisi akan mengusut aliran dana Rp 25 miliar itu secara proposional dan profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com