Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Indonesia Akan Beli 5 Sukhoi Su-30MK2

Kompas.com - 07/12/2011, 12:46 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

LANGKAWI, KOMPAS.com Rusia dikabarkan akan menjual tambahan lima unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 kepada Indonesia. Pembicaraan tentang detail pembelian itu sedang dilakukan di sela-sela pameran dirgantara LIMA-2011 di Pulau Langkawi, Malaysia, pekan ini.

Demikian diungkapkan surat kabar bisnis Rusia, Kommersant, Rabu (7/12/2011). Pejabat Pemerintah Rusia yang dikutip surat kabar tersebut tidak menyebutkan nilai kontrak pembelian lima pesawat baru itu. Ia hanya mengatakan, kontrak pembelian akan ditandatangani paling cepat pada akhir 2011 ini.

Menurut pejabat tersebut, harga pesawat ditentukan oleh paket persenjataan yang dibutuhkan Indonesia untuk dipasang di pesawat-pesawat tersebut. Surat kabar itu mengutip seorang anggota delegasi Indonesia yang mengatakan, nilai kontrak pembelian lima Su-30MK2 ini lebih kurang berada di kisaran 500 juta dollar AS (Rp 4,5 triliun).

Kantor berita RIA Novosti menyebutkan, pihak eksportir senjata milik Pemerintah Rusia, Rosoboronexport, menolak mengomentari kabar perundingan pembelian pesawat oleh Indonesia ini.

Rusia saat ini sedang merampungkan pesanan enam pesawat dari Indonesia, yakni tiga Su-30MK2 dan tiga Su-27SKM. Kontrak pembelian senilai 300 juta dollar AS ini ditandatangani tahun 2007. Pesawat-pesawat tersebut akan melengkapi empat Sukhoi yang telah dibeli Indonesia pada 2003.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pernah mengatakan, Indonesia membutuhkan satu skuadron berisi 16 pesawat Sukhoi. Pesawat Su-30MK2 adalah pengembangan dari pesawat tempur jarak jauh Su-30 dengan peningkatan kemampuan khusus untuk menjalankan misi antikapal. (RIA Novosti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com