JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyematkan gelar pahlawan kepada tujuh tokoh di Istana Negara Jakarta, Selasa (8/11/2011), siang. Pemberan gelar ini dilakukan dua hari menjelang Hari Pahlawan 10 November 2011.
Dari tujuh nama pahlawan nasional yang baru itu, nama mantan Presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tidak tercantum. Mengapa demikian?
Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa, Tanda Gelar, dan Tanda Kehormatan, yang juga menjabat Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, Soeharto dan Gus Dur tidak masuk sebagai pahlawan nasional karena tidak ada yang mengusulkan. "Kalau namanya masuk di Kementerian Sosial kan sudah dibahas di situ," kata Djoko.
Dikatakan seleksi pahlawan nasional dilakukan di Kementerian Sosial, diusulkan dari berbagai daerah dan kelompok masyarakat.
"Diseleksi di situ oleh tim, timnya dari Kementerian Sosial, Mabes TNI. Umumnya hampir seluruhnya sejarawan atau tokoh masyakrat ada 12-13 orang. Barulah masuk ke Dewan," kata dia.
Djoko Suyanto sebagai Ketua Dewan Tanda Jasa didampingi sejumlah anggota yaitu Quraish Shihab, TB Silalahi, Juwono Sudarsono, Haryono Suyono, Jimly Asshidiqqie, dan Eti Setiawati.
Ia mengatakan, syarat umum mendapatkan gelar Pahlawan Nasional adalah WNI atau bukan WNI, tapi integritas moralnya tinggi, ada keteladanan dan berjasa kepada nusa dan bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Berkelakuan baik dan setia, tidak pernah mengkhianati bangsa. Tidak pernah dipidana selama lima tahun," kata Djoko.
Nama-nama tujuh pahlawan baru Indonesia silakan klik di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.