JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto membantah telah mendelegasikan Menteri Dalam Negeri untuk menjadi keynote speaker dalam acara Kongres Rakyat Papua (KRP) III pada Senin (17/10/2011). Menurut Djoko, dirinya juga tidak pernah menandatangani surat pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Tidak benar kalau saya mendelegasikan Mendagri ke kongres itu. Saya juga tidak pernah setujui dan menandatangani surat pelaksanaan kongres itu," ujar Djoko kepada wartawan di Gedung Menko Polhukam, Jakarta, Senin (7/11/2011).
Pernyataan Djoko ini berbeda dengan hasil yang didapat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beberapa waktu lalu. Komnas menyatakan pelaksanaan kongres telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Hal ini antara lain terlihat dari fakta bahwa panitia telah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuka sekaligus memberikan materi.
Oleh karena itu, melalui surat Menkopolkam No B.962/Ses/Polhukam/10/2011, ditugaskan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri membuka dan menjadi keynote speaker pada kongres tersebut. Panitia pelaksana kongres itu juga telah mengirim surat kepada Kapolda Papua dan meminta agar Polda Papua memberikan izin keramaian dan pengamanan eksternal saat kongres berlangsung.
Djoko mengatakan, surat yang dikeluarkan kementeriannya tersebut terkait dengan tugas Mendagri untuk mengurusi persoalan otonomi khusus di Papua. "Jadi bukan untuk mendelegasikan Mendagri. Tidak ada itu. Saya juga dapat SMS seolah Menko Polhukam mau datang ke sana, tetapi itu semua tidak benar," jelas Djoko.
Menurut Djoko, surat yang diterima pihaknya terkait kongres tersebut adalah surat pemberitahuan akan dilaksanakannya Kongres Rakyat Papua III. Menurut dia, jika hanya surat untuk pelaksanaan kongres tidak perlu memerlukan persetujuan kementeriannya.
"Kalau kongres seminar damai seperti itu saya pernah datang tiga bulan yang lalu. Tidak ada larangan dan persetujuan juga. Tapi kalau untuk memproklamasikan merdeka, itu, kan, lain soal. Kejadian itu, kan, yang terjadi di akhir kongres," kata Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.