Bencana tanah longsor yang menewaskan dua orang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dikhawatirkan meluas. Derasnya curah hujan selama sepekan terakhir mengancam tiga titik rawan lain di area pegunungan tersebut, yaitu Desa Twelagiri, Gunungjati, dan Kebutuh Jurang.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan, masyarakat di desa-desa yang rawan longsor tersebut diminta waspada. Bahkan, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo telah mengeluarkan surat edaran yang meminta para camat dan kepala desa di wilayah rawan longsor untuk bersiaga 24 jam, terlebih saat hujan deras.
Longsor yang terjadi Jumat sore menyebabkan tebing setinggi 5 meter sepanjang lebih dari 7 meter di Dukuh Lemah Abang, Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, runtuh. Longsoran tanah menimbun satu rumah dan menewaskan dua penghuninya, bapak-anak Boymin (28) dan Tulus Anjar Setiawan (5).
Banjir di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Minggu siang, mulai surut. Banjir yang semula melanda enam desa di dua kecamatan surut meski hujan sering turun. Sekitar 370 keluarga yang terkena banjir telah kembali ke rumah masing-masing. Desa-desa yang terendam ialah Desa Tanjung Alai (100 rumah), Desa Arah Tiga (25), Desa SP 8 (40), dan Desa Lubuk Pinang (3) di Kecamatan Lubuk Pinang. Dua desa lain berada di Kecamatan Koto, yaitu Desa Pondok Batu (200) dan Desa Tanah Rekah.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp 400 juta untuk mengantisipasi banjir. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Budi Tjahjono menjelaskan, dana tersebut akan dipakai untuk membeli beronjong, sak, dan pasir pembuat tanggul darurat.(NIK/GRE/AHA/INK/ACI/ODY/ADH)