Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Longsor Jadi Bencana di Daerah

Kompas.com - 07/11/2011, 03:38 WIB

Padang, Kompas - Sebagaimana dikhawatirkan sejumlah kalangan, banjir yang menimpa beberapa daerah di Indonesia sebagian menjadi musibah.

Suasana duka karena kehilangan enam anggota keluarga, harta, dan fasilitas pendukung kehidupan terjadi dalam musibah air bah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dan banjir bandang di Sungai Kapuas di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Sekitar 7.000 penduduk desa terisolasi akibat putusnya jembatan Sungai Arus, penghubung Desa Gunungwuled dan Desa Karangbawang di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Sementara itu, bencana tanah longsor di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, menyebabkan dua korban tewas di Desa Pesangkalan.

Di Jawa Timur, puting beliung yang menerjang bersama hujan deras di Desa Bedali, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengakibatkan 23 rumah rusak. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa, tetapi delapan keluarga harus diungsikan.

Enam korban hilang dalam bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (3/11), masih dicari hingga Minggu. Koordinator Manajer Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat Ade Edward mengatakan, tiga dari enam korban hilang terjadi di Kecamatan Lengayang, sedangkan tiga korban lain hilang dalam musibah di Kecamatan Linggo Sari Baganti. ”Baru tiga orang yang ditemukan dalam keadaan tewas,” kata Ade Edward.

Hingga Minggu malam, sedikitnya 21 rumah rusak berat dan 3.423 rumah rusak ringan. Rumah-rumah yang rusak itu tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan yang hancur diterjang banjir bandang.

Riki Hendra, relawan tim pencari dari Sekretariat Bersama Pencinta Alam Sumatera Barat, mengatakan, upaya pencarian oleh tim gabungan terganggu karena buruknya cuaca. ”Sejak kemarin hujan terus hingga Minggu siang ini,” kata Riki.

Sebagian besar penduduk yang sebelumnya mengungsi, Minggu siang, sudah pulang ke rumah masing-masing, kecuali mereka yang kehilangan rumah.

Ade Edward memperkirakan, jumlah pengungsi saat ini tidak sampai 1.000 orang, dari sebelumnya lebih dari 52.000 orang.

Putusnya jalan lintas Sumatera di Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, penghubung Padang-Bengkulu, mulai ditangani dengan memasang jembatan darurat dan menggunakan jalur alternatif. Jalur itu putus karena banjir.

Putussibau

Di Putussibau, Kalimantan Barat, sebagian wilayah ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu itu sejak Sabtu terendam banjir akibat meluapnya dua anak Sungai Kapuas, yaitu Sungai Mendalam dan Sungai Sibau. Sebagian jalan di tengah kota juga belum bisa dilalui kendaraan karena ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter.

Menurut Jantau (42), warga Putussibau, kawasan yang masih terendam banjir antara lain Jalan Ahmad Dogom, Kampung Prajurit, Kedamin, Teluk Barat, dan Sawai.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana mengatakan, banjir pada Sabtu dan Minggu tidak sebesar tahun lalu dan belum ada pengungsian. Tahun lalu, pesawat tidak bisa mendarat karena banjir merendam Putussibau selama beberapa hari. Sekarang pesawat masih bisa mendarat.

Jembatan putus

Di Purbalingga, Jawa Tengah, sebanyak 7.318 warga Desa Gunungwuled dan Desa Karangbawang hingga Minggu sore masih terisolasi akibat satu-satunya jembatan penghubung kedua desa itu ambrol.

Camat Rembang Suwarto mengatakan, jembatan Sungai Arus yang ambrol, Jumat sore, merupakan akses utama warga kedua desa tersebut ke kota kabupaten. Penduduk Desa Gunungwuled berjumlah 5.084 jiwa dan Desa Karangbawang, yang berbatasan dengan Banjarnegara, berjumlah 2.234 jiwa.

Jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter itu ambrol dan terputus di sisi timur. Fondasi jembatan ambles akibat tidak kuat menahan beban lantaran diterjang arus sungai yang deras setelah tiga hari terakhir diguyur hujan.

Ambrolnya jembatan Sungai Arus mengakibatkan sedikitnya tujuh rumah di sempadan sungai di sisi utara jembatan rusak berat dan nyaris ambruk. Rumah tersebut milik Riyanto, Saemun, Sukei, Sunarto, Sukar, dan Sumanto. Mereka adalah warga RT 10 RW 2 Desa Losari.

Bencana tanah longsor yang menewaskan dua orang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dikhawatirkan meluas. Derasnya curah hujan selama sepekan terakhir mengancam tiga titik rawan lain di area pegunungan tersebut, yaitu Desa Twelagiri, Gunungjati, dan Kebutuh Jurang.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan, masyarakat di desa-desa yang rawan longsor tersebut diminta waspada. Bahkan, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo telah mengeluarkan surat edaran yang meminta para camat dan kepala desa di wilayah rawan longsor untuk bersiaga 24 jam, terlebih saat hujan deras.

Longsor yang terjadi Jumat sore menyebabkan tebing setinggi 5 meter sepanjang lebih dari 7 meter di Dukuh Lemah Abang, Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, runtuh. Longsoran tanah menimbun satu rumah dan menewaskan dua penghuninya, bapak-anak Boymin (28) dan Tulus Anjar Setiawan (5).

Banjir di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Minggu siang, mulai surut. Banjir yang semula melanda enam desa di dua kecamatan surut meski hujan sering turun. Sekitar 370 keluarga yang terkena banjir telah kembali ke rumah masing-masing. Desa-desa yang terendam ialah Desa Tanjung Alai (100 rumah), Desa Arah Tiga (25), Desa SP 8 (40), dan Desa Lubuk Pinang (3) di Kecamatan Lubuk Pinang. Dua desa lain berada di Kecamatan Koto, yaitu Desa Pondok Batu (200) dan Desa Tanah Rekah.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp 400 juta untuk mengantisipasi banjir. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Budi Tjahjono menjelaskan, dana tersebut akan dipakai untuk membeli beronjong, sak, dan pasir pembuat tanggul darurat.(NIK/GRE/AHA/INK/ACI/ODY/ADH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com