Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri 15 Janji, SBY Hanya Tepati Tiga

Kompas.com - 23/10/2011, 20:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya tiga dari 15 janji Susilo Bambang Yudhoyono saat kampanye Pemilu Presiden tahun 2009 yang dinilai lebih dari 50 persen publik telah terpenuhi dalam dua tahun kepemimpinan.

Hal itu terungkap dalam hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI). Hasil survei dipaparkan Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi saat jumpa pers di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (23/10/2011). Survei dilakukan pada 10-15 Oktober 2011 dengan menanyakan 1.200 responden melalui kuisioner.

Tiga janji Yudhoyono yang dinilai telah terpenuhi yakni, pertama, meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi yang tidak mampu. Sebanyak 65,5 persen menilai janji itu terpenuhi, 28,9 persen menilai belum terpenuhi, dan sisanya tidak menjawab.

Kedua, janji soal kesejahteraan guru dan sekolah gratis bagi yang tidak mampu. Sebanyak 62,9 persen publik menilai telah terpenuhi, 30,1 persen menilai tidak terpenuhi, dan sisanya tidak menjawab. Janji ketiga yakni meningkatkan pembangunan infrastruktur. Sebanyak 53,3 persen menilai terpenuhi, 40 persen tidak terpenuhi, dan sisanya tidak menjawab.

Adapun, janji Yudhoyono yang tak sampai 50 persen publik menilai belum terpenuhi yakni meningkatkan pertahanan dan keamanan (49,8 persen), mewujudkan ketahanan energi melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik (47,5 persen), pemeliharaan lingkungan hidup (40,7 persen), menjaga kelangsungan demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia (39,9 persen).

Janji lain yakni meningkatkan peran Indonesia di dunia internasional (37,9 persen), meningkatkan ketahanan pangan (36,7 persen), pemerataan pembangunan di daerah (32,2 persen), pembangunan perumahaan rakyat dan rumah susun (25,5 persen), reformasi birokrasi dengan pemberantasan KKN (24,1 persen).

Janji selanjutnya yakni meningkatkan kesejahteraan rakyat (23,7 persen), mengurangi jumlah penduduk miskin (19,9 persen), dan mengurangi jumlah pengangguran (17,4 persen).

JSI juga menanyakan kepuasan responden terhadap enam masalah. Pertama, masalah keamanan dinilai puas oleh 57,8 persen publik. Kedua, masalah sosial dinilai puas oleh 53,4 persen publik. Ketiga, masalah hubungan luar negeri dinilai puas 46 persen publik.

Masalah keempat yakni politik yang dinilai puas 43,2 persen. Kelima yakni masalah ekonomi yang hanya dinilai puas oleh 39,8 persen publik. Terakhir yakni masalah penegakkan hukum yang hanya dinilai puas oleh 39,7 persen publik.

Politisi PDI-P Maruarar Sirait yang hadir dalam rilis memperingatkan pemerintah terkait rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap penanganan masalah ekonomi dan penegakkan hukum. Kedua bidang itu, menurut dia, sangat vital bagi kehidupan rakyat. "Ini harus sangat hati-hati. Ini artinya rakyat tidak percaya lagi pada institusi formal sekaligus tidak percaya pada penanganan ekonomi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com