Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Memperkuat LPSK

Kompas.com - 22/10/2011, 09:42 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perubahan Kabinet Indonesia Bersatu II yang mengganti beberapa menteri serta menambah posisi wakil menteri hingga berjumlah 34 menteri dan 20 wakil menteri dinilai dapat memperkuat keberadaan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai mengatakan, Sabtu (22/10/2011), pihaknya memberikan apresiasi terhadap keberadaan Wakil Menteri Hukum dan HAM yang akan memperkuat lembaga hukum seperti LPSK dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Sesuai tugas dan fungsinya, LPSK memiliki peran yang signifikan dalam memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban dalam penanganan kasus korupsi. Untuk itu, keberadaannya patut diperkuat," ungkap Abdul Haris.

Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana yang mengatakan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhuk dan HAM) dapat mengawal lembaga-lembaga hukum seperti LPSK dalam menjalankan agenda pemberantasan korupsi.

Selain itu, Ketua LPSK mengatakan, saat ini upaya penguatan kelembagaan LPSK masih mengalami kendala, hal ini ditunjukkan melalui upaya revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (UUPSK) yang masih tersendat dalam pengaturan kelembagaan LPSK.

Kemenhuk dan HAM sebagai lembaga yang memiliki peran dalam penyusunan peraturan perundang-undangan diharapkan dapat mengawal revisi UUPSK, terutama yang terkait penguatan kelembagaan LPSK.

"Penguatan tersebut diharapkan dapat memberikan energi baru bagi LPSK untuk memaksimalkan perannya dalam pemberian perlindungan saksi dan korban yang berani mengungkapkan kasus korupsi," ujar Ketua LPSK itu.

Di tempat terpisah, Ketua LBH Jakarta Nurkholis dalam dialog di LBH Jakarta, Jumat (21/10/2011) petang, meminta LPSK berperan aktif melindungi serikat buruh atau anggotanya yang membongkar korupsi di BUMN. "BUMN sering dijadikan sapi perahan partai politik. Uang korupsi itu seharusnya bisa dialokasikan untuk kesejahteraan buruh," ujar Nurkholis.

Selain keberadaan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Ketua LPSK pun berharap dengan adanya pergantian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diharapkan adanya perubahan kebijakan, terutama terkait penguatan kelembagaan LPSK.

"Kemenpan dan Reformasi Birokrasi diharapkan dapat membantu dan bersinergi dengan Kemenkumham untuk bersama-sama memberikan solusi dan kebijakan yang tepat dalam memperkuat kelembagaan LPSK, terutama dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Abdul Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

    KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

    Nasional
    2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

    2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

    Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

    Nasional
    Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

    Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

    Nasional
    Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

    Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

    Nasional
    Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

    Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

    Nasional
    Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

    Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

    Nasional
    Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

    Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

    Nasional
    Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

    Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

    Nasional
    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    Nasional
    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Nasional
    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Nasional
    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Nasional
    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    Nasional
    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com