JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap ringan permasalahan pengurangan jatah kursi untuk PKS di Kabinet Indonesia Bersatu II. Oleh karena itu, tidak akan ada percepatan jadwal rapat Majelis Syuro PKS.
"Kita menganggap ini perkara ringan, jadi kita enggak perlu memajukan," kata Mahfudz di Kompleks DPR, Jumat (21/10/2011).
PKS akan menggelar rapat Majelis Syuro pada November 2011 untuk menyikapi keputusan sepihak Presiden ketika mengurangi jatah kursi di kabinet dari empat kursi menjadi tiga kursi. Presiden mencopot Suharna Surapranata sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Posisi Suharna digantikan oleh Gusti Muhammad Hatta.
Mahfudz mengatakan, bagi PKS, di dalam ataupun di luar pemerintahan bukan urusan yang berat lantaran pihaknya mempunyai pengalaman di dua posisi itu. Selain itu, kata dia, berada di dua posisi itu juga tak memengaruhi pencapaian PKS dalam Pemilu 2014. "Bahkan, trennya di dalam dan di luar (suara) PKS selalu naik," kata Mahfudz.
Seperti diketahui, PKS memilih menjadi oposisi di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mengenai perbedaan pandangan mengenai posisi koalisi di internal PKS, menurut Mahfudz, hal itu biasa. Perbedaan pandangan itu, lanjut dia, akan diambil keputusan oleh 99 anggota Majelis Syuro. "Ketika lembaga itu ambil keputusan, semuanya tunduk," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.