Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Reshuffle" yang Antiklimaks

Kompas.com - 18/10/2011, 23:12 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dinilai antiklimaks. Reshuffle dianggap tidak memberikan apa yang ditunggu-tunggu dan diharapkan masyarakat, yaitu keberanian sikap Presiden untuk memberhentikan menteri-menteri yang kurang berprestasi dan diragukan integritasnya.

Demikian diungkapkan Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi X DPR dari Fraksi Golkar menyoroti adanya menteri/wakil menteri (wamen) yang digeser, terutama di tubuh Kementerian Pendidikan Nasional. Ia mengatakan, pengangkatan dua wamen di Kemdiknas berpotensi menjadikan penugasan tumpang tindih dan memperlambat pengambilan keputusan.

"Padahal, masalah utama di Kemdiknas adalah efektifitas pengambilan keputusan. Penyatuan bidang pendidikan dan kebudayaan memang diharapkan demikian ke depannya, tapi saat ini terlalu terburu-buru dan kurang matang persiapannya, karena akan berkonsekuensi pada restrukturisasi organisasi dan anggaran," kata Hetifah dihubungi KOMPAS.com, Selasa (18/10/2011) malam.

Ia mengaku khawatir dengan perubahan tersebut. Menurutnya, Kemdiknas kehilangan aset seorang wamen yang sangat kompeten dan menguasai bidangnya, yaitu Fasli Jalal. Ia mengatakan, walaupun posisi Fasli telah diganti dengan dua wamen, kedua penggantinya itu memiliki latar belakang dan pengalaman yang secara tdk langsung berhubungan dengan birokrasi dan kebijakan.

"Lembaga ini kan baru saja melakukan restrukturisasi dan sekarang harus ditata kembali. Banyak hal yang akan tidak kondusif untuk mereformasi kebijakan pendidikan maupun internal di Kemdiknas, karena mereka akan sibuk dengan penyusunan organisasi dan anggaran," ujar Hetifah.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Musliar Kasin untuk menempati jabatan baru sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional dan Wiendu Nuryanti sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan. Sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh telah didampingi seorang wakil, yaitu Fasli Jalal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com