JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR asal Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan membantah anggapan bahwa penambahan wakil menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhono akan menambah beban anggaran negara.
Menurut Ramadhan, wakil menteri tersebut justru dapat mempertajam kinerja menteri-menteri dalam kabinet mendatang. "Tidak benar, karena tidak bakal ada penambahan gaji. Sama saja wakil menteri itu dengan pegawai negeri dan sudah menjadi pejabat eselon I," ujar Ramadhan kepada wartawan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (17/10/2011).
Ramadhan menuturkan, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis Presiden Yudhoyono, untuk meningkatkan kinerja kementeriannya. Menurut Ramadhan, yang paling utama dalam penambahan tersebut, agar wakil menteri bisa memberikan konstribusi untuk pembangunan dan rakyat.
"Misalnya ketika Presiden mengingkan penambahan wamen Depkumham, berarti Beliau ingin mempertajam departemen tersebut. Saya mengenal Denny Indrayana yang baru diangkat jadi wamen Depkumham. Beliau memiliki integritas yang sangat baik dibidang penegakan hukum," katanya.
Lebih lanjut, ditambahkan Ramadhan, posisi Wakil Menteri tersebut merupakan jabatan yang lumrah di beberapa negara dengan nama berbeda. Menurutnya, posisi Wakil Menteri dinilai bisa mempercepat pencapaian target Kementerian.
"Tidak semua kementerian itu ada wakil menterinya. Kalau dikatakan kabinet menjadi gemuk dengan adanya wamen ini, itu juga tidak benar, karena kan wamen ini bukan anggota kabinet," tutur Ramadhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.