JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera membantah jika PKS dinilai tidak nyaman berada dalam koalisi. Menurut dia, menteri-menteri PKS masih nyaman bekerja dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
"PKS dikatakan tidak nyaman? Semalam empat menteri hadir di Rapimnas, testimoni empat tahun bekerja semuanya nyaman, efektif bekerja," kata Mardani dalam diskusi Polemik bertajuk "Dramaturgi Reshuflle" di Jakarta, Sabtu (15/10/2011). Dia ditanya sikap PKS di balik pernyataan sejumlah petingginya yang seolah "gerah" dengan reshuffle kabinet.
Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta sempat mengancam akan membeberkan kontrak khusus dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada publik jika ada kader PKS di kabinet terkena reshuffle. Presiden PKS Luthfi Hasan juga sempat memberi pernyataan akan menarik semua menterinya jika ada salah satu dari mereka yang dicopot.
Di kabinet, PKS memiliki empat menteri, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie, serta Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata.
Menurut Mardani, dalam Rapimnas PKS yang mulai digelar pada Jumat, para pimpinan daerah menyampaikan testimoninya bahwa mereka juga masih nyaman berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Yudhoyono. Hanya saja, katanya, PKS tetap menginginkan adanya kebebasan untuk berpendapat di parlemen.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Tjipta Lesmana, menilai, PKS tampak tidak nyaman dengan reshuffle kabinet yang diwacanakan sejak tiga pekan terakhir. Ucapan Luthfi yang mengatakan bahwa tiga menteri PKS akan mundur jika satu dicopot, katanya merupakan suatu bentuk komunikasi yang mengancam.
"Itu tekanan PKS ke SBY, komunikasi yang menakut-nakuti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.