Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty Internasional: Usut Tuntas Tewasnya Buruh Freeport

Kompas.com - 11/10/2011, 10:58 WIB
Iwan Santosa

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Lembaga perlindungan HAM Amnesty Internasional (AI) di London mendesak Pemerintah Indonesia mengusut tuntas tewasnya buruh Freeport, Petrus Ayamseba, dalam unjuk rasa yang berakhir bentrokan dengan aparat.

AI dalam edaran pers, Selasa (11/10/2011), mengatakan, satu pengunjuk rasa tewas dan sekurangnya enam orang terluka dalam insiden tersebut. Aparat keamanan Indonesia disebut AI melepaskan tembakan ke pekerja yang sedang berunjuk rasa di tambang tembaga dan emas di Papua itu dalam unjuk rasa pada Senin.

Diperkirakan 8.000 buruh tambang mogok kerja sejak 15 September setelah tuntutan naik gaji menemui jalan buntu. "Insiden terakhir ini menunjukan Polri belum memahami bagaimana menangani unjuk rasa tanpa perlu melakukan kekerasan dan bahkan tindakan mematikan," ujar Direktur Asia Pasifik AI Sam Zarifi.

Polisi berkewajiban melindungi diri mereka dan menjunjung tinggi hukum. Namun, ujar Zarifi, tidak dapat diterima bahwa polisi menembak dengan peluru tajam ke pengunjuk rasa. Aparat keamanan harus melakukan investigasi mandiri atas insiden berdarah tersebut, dan hasilnya harus dipublikasikan sebagai bentuk transparansi serta tanggung jawab Polri sebagai bagian dari sistem hukum negara demokrasi.

Petrus Ayamseba terluka di bagian pantat dan meninggal beberapa jam kemudian. Sementara itu, enam pekerja lainnya, yakni Leo Wandagau, Alius Komba, Melkias Rumbiak, Yunus Nguluduan, Philiton Kogoya, dan Ahmad Mustofa, juga mengalami luka tembak.

Pihak Freeport disebut AI menuduh para buruh yang berusaha mengintimidasi tenaga kerja pengganti di barak pekerja. Setelah polisi menembak, para buruh membakar dua truk yang menuju Tembaga Pura dan melempari polisi dengan batu.

AI sudah mendokumentasikan kasus-kasus tindak kekerasan polisi dalam menghadapi publik dan tidak ada satu penuntasan yang dapat dipertanggungjawabkan atas kasus kebrutalan polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com