Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Gugat Mantan Dubes Kolombia ke Pengadilan

Kompas.com - 07/10/2011, 12:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus wisma atlet M Nazaruddin menggugat secara perdata mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kolombia, Michael Menufandu, ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Benar, gugatan (kepada Manufandu) sudah kami ajukan dua pekan yang lalu," kata kuasa hukum M Nazaruddin, Afrian Bondjol, seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Namun, Afrian tidak menjelaskan secara rinci materi gugatan yang diajukan terkait barang Nazaruddin yang hilang saat penangkapan di Kolombia.

Seperti diketahui, Nazaruddin mengaku menitipkan tas kepada Manufandu saat ditangkap Interpol di Kolombia. Versi Nazaruddin, di dalam tas tersebut terdapat cakram yang berisi rekaman CCTV pertemuan Nazaruddin dengan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah.

Selain itu, Nazaruddin juga mengaku terdapat flashdisk yang berisi catatan aliran dana kasus dugaan korupsi ke Anas Urbaningrum. Barang tersebut tidak ada ketika tas dibuka di depan publik oleh pihak KPK saat kedatangan Nazaruddin di Indonesia.

Mantan Bendahara Partai Demokrat ini ditangkap terkait kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games 2011. Nazaruddin yang menjadi salah satu tersangka dalam kasus tersebut telah membeberkan beberapa tokoh terkait korupsi wisma atlet ini, mulai pimpinan KPK sampai petinggi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Selain menggugat secara perdata, sebelumnya Nazaruddin juga melaporkan masalah ini ke polisi. Menufandu dilaporkan dengan sangkaan pidana Pasal 421 KUHP mengenai kejahatan jabatan juncto Pasal 372 KUHP mengenai penggelapan.

Tidak benar

Sebelumnya, Menufandu menyatakan, laporan Nazaruddin ke polisi hanya dibuat-buat. "Apa untungnya saya menghilangkan barang dia (Nazaruddin). Laporan itu cuma dibuat-buat, untuk memperkeruh keadaan sekarang," kata dia.

Menufandu berulang kali menyatakan tidak tahu perihal keberadaan flashdisk merek SanDisk dan cakram penyimpan data milik Nazaruddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Nasional
    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com