Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koruptor Kontemporer

Kompas.com - 26/09/2011, 01:58 WIB

Namun, sebagaimana salah satu ciri kebudayaan kontemporer yang sering meminjam masa lalu untuk diaktualisasi dan diberi nilai baru, penjahat kontemporer mencuri dan meletakkan cara itu dalam wacana kejahatan hari ini. Kita tahu bahwa kini hukum dan hukuman tidak boleh menyentuh tubuh. Di sinilah lantas metode bungkam dan mengatakan tidak tahu menjadi peluang bagi penjahat untuk, setidaknya, mengulur waktu.

Jika pejuang dan kriminal masa lalu sadar bahwa mereka akan disiksa, penjahat hari ini berkesadaran sebaliknya: bahwa dengan bungkam dan berpura-pura tidak tahu justru akan membuat penyidik tersudutkan. Tujuannya adalah: saat cara ini dilempar ke dalam wacana, ia segera menjadi ”topik utama” yang akan menarik untuk diolah.

Mengantisipasi hal tersebut, para penegak hukum, terutama KPK, jelas harus terus-menerus melakukan studi dan menemukan cara-cara baru yang kreatif untuk menjerat para penjahat kontemporer tersebut. Jika tidak, Anda akan selalu telat datang ke tempat kejadian perkara alias TKP!

Acep Iwan Saidi Ketua Forum Studi Kebudayaan Seni Rupa ITB; Dosen Desain dan Media Sekolah Pascasarjana ITB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com