Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Mungkin Diganti

Kompas.com - 24/09/2011, 17:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit, berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berani mengganti menteri-menteri yang kontroversial, termasuk Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meskipun dia merupakan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa.

"Pak SBY berani mengganti menteri, termasuk Muhaimin, karena kontroversialnya dapat membuat sentimen publik turun," kata Sukardi seusai mengikuti diskusi di Jakarta, Sabtu (24/9/2011).

Seperti diberitakan, Muhaimin dinilai kontroversial karena sejumlah kasus ketenagakerjaan bermunculan pada masa kepemimpinannya. Belakangan, nama Muhaimin terseret dalam kasus dugaan suap Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di kementeriannya yang melibatkan dua pejabat Kemnakertrans. Apalagi, kata Sukardi, dukungan PKB terhadap kekuatan koalisi pemerintahan SBY tidak terlalu hebat.

"Ada Golkar di sana, ada PPP, PKS, sudah kuat. Kalau PKS kritis, tiga partai itu saja (Demokrat, Golkar, PPP) sudah aman, kalkulasi itu tidak diperlukan (lagi) kalau sentimen publik, sentimen partai, mendukung presiden," ujarnya.

Selain itu, menurut Sukardi, PKB pun tidak akan keberatan jika Muhaimin diganti. Dia mengatakan, partai tidak akan terlalu kritis, kontestasi, dan sebagainya karena ini waktunya terlalu dakat dengan pemilu legislatif. "Lebih baik diam saja untuk menjaga konstituen," kata dia.

Sukardi juga mengingatkan, Presiden sedianya tidak perlu terlalu khawatir dengan urusan koalisi atau mempertimbangkan kekecewaan partai pendukung koalisi dalam menyusun ulang kabinetnya. Sebab, menurutnya, sentimen publik dan partai saat ini mendukung langkah Presiden untuk merombak kabinet.

"Bebas saja melakukan pergantian menteri ini dan basisnya profesional," ucapnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan merombak susunan Kabinetnya pada Oktober 2011. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga mengungkapkan, menteri yang dinilai tidak dapat melakukan akselerasi perubahan dipastikan akan diganti.

"Mereka yang sudah terlalu lelah, tidak cakap lagi membawa gerbong, tidak cakap lagi berlari, kita butuh awak yang cakap melakukan akselerasi," kata Daniel.

Dia juga berharap agar partai politik menyiapkan calon menteri pengganti yang berintegritas.

"Ini saatnya partai memberikan kontribusi, tahu diri, agar orang-orang yang dikirim punya kapasitas, punya integritas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com