Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Bersedia Diperiksa dengan "Lie Detector"

Kompas.com - 19/09/2011, 15:25 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin meminta dikonfrontir atau keterangannya dicocokkan langsung dengan sejumlah nama yang pernah disebutnya terlibat dalam kasus wisma atlet.

Kuasa hukum Nazaruddin yakni Afrian Bondjol mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan surat resmi permintaan tersebut kepada KPK.

"Baru kali ini tersangka minta dirinya diperiksa, dikonfrontir dengan Anas, Angie, dengan I Wayan Koster, Chandra (Hamzah). Sudah saya ajukan (suratnya), sudah masuk," kata Afrian saat mendampingi Nazaruddin diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Nazar diperiksa sebagai tersangka kasus wisma atlet dan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan supervisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menjerat istrinya, Neneng Sri Wahyuni.

Selain itu, Afrian mengatakan, kliennya bersedia dipasangi lie detector atau alat pendeteksi kebohongan selama pemeriksaan. "Agar tidak ada kebohongan publik," katanya.

Dalam pemeriksaan penyidik KPK kali ini, Nazaruddin kata Afrian, akan buka-bukaan. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu akan mengungkapkan peran masing-masing orang yang menurutnya terlibat di hadapan penyidik KPK.

"Nanti dia (Nazar) akan sebutkan peran-peran dari nama-nama yang dia sebut selama ini," ujarnya.

Nazaruddin pernah menyebutkan sejumlah nama terlibat kasus wisma atlet. Mereka yang dituding antara lain Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh dan Mirwan Amir, serta anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Wayan Koster. Nazaruddin menyebutkan adanya aliran uang ke sejumlah orang tersebut.

Nazaruddin juga menuding aliran uang mengalir ke Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang juga kader Partai Demokrat. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga pernah mengungkapkan adanya dana miliaran rupiah yang mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com