Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Skenario untuk Freeport

Kompas.com - 19/09/2011, 11:42 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyiapkan dua skenario, untuk mengamankan lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia dari kerusakan lingkungan. Skenario itu akan diterapkan, jika pemogokan karyawan perusahaan itu terus berlanjut.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementeriaan Energi dan Sumber Daya Mineral, Thamrin Sihite, Senin (19/9/2011), di Jakarta.

Dalam kasus pemogokan karyawan PT Freeport Indonesia, lanjut Thamrin, Kementerian ESDM memfokuskan perhatian pada hal teknis yakni lingkungan dan keselamatan kerja.

"Kalau di atas (lokasi pertambangan) tidak dipelihara, drainase dan pompa tidak dipelihara, maka kami khawatir akan ada banjir bandang," katanya.Padahal di bawahnya ada pemukiman penduduk.

Atas dasar itu, pihaknya menyiapkan beberapa skenario yakni meminta agar polisi mengawal para karyawan yang tidak ikut mogok kerja dan hendak melaksanakan kegiatan produksi maupun pengamanan teknis.

Skenario lain adalah, pihak manajemen akan mengerahkan karyawan berstatus kontrak untuk melaksanakan produksi dan pengamanan teknis jika para karyawan mogok kerja. "Saat ini pengelolaan lingkungan dan keselamatan sudah bagus. Ada 300-400 karyawan yang bekerja," ujar Thamrin.

Akibat pemogokan karyawan itu, Kementerian ESDM menghitung, kehilangan potensi produksi bijih emas dan tembaga setiap hari mencapai rata-rata 210.000 ton.

Terkait penyelesaian persoalan ketenagakerjaan, pihak SPSI Freeport Indonesia tengah melaksanakan negosiasi dengan difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Sekarang Freeport menyatakan, kalau tidak bekerja maka karyawan tidak dibayar gajinya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com