Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Perjuangan Rakyat dengan Diam

Kompas.com - 16/09/2011, 16:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat dan rohaniwan lintas agama yang menggelar doa dan puasa bersama selama tiga hari berturut-turut sejak Rabu (14/9/2011) hingga Jumat di depan Istana Merdeka menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kekuasaan yang dinilai jauh dari amanah.

Dengan berdoa dan berpuasa bersama, para rohaniwan lintas agama sebenarnya telah melakukan perlawanan dengan diam. "Seperti kita melakukan monobrata, melakukan doa dengan diam. Itu artinya tanda-tanda raja mengerti rakyat melakukan perlawanan, silent revolution ataupun revolusi diam. Ketika kami tiga hari duduk di depan Istana, Presiden hendaknya mengerti kehendak rakyat," ujar BR Indra Udayana, rohaniwan Hindu sekaligus pendiri Ashram Gandhi Puri.

Menurut Indra, kehendak rohaniwan dan spiritualis yang duduk berdoa dan berpuasa selama tiga hari di depan Istana adalah karena ada keinginan perubahan yang harus dilakukan dengan segera. "Kami melihat doa yang tulus yang dilakukan bersama teman-teman lintas agama sebagai senjata perjuangan rakyat Indonesia atas ketidakadilan akan kemerdekaan yang sudah berlangsung lama dan hanya dinikmati segelintir orang," kata Indra.

Rohaniwan lintas agama yang hadir dalam doa dan puasa bersama di depan Istana Merdeka, antara lain, KH Ahmad Damanhuri (Islam), Biksu Dwi Virya (Buddha), Yohanes Kristo Tara OFM (Katolik), dan Pdt Sapar Supit (Kristen).

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, seperti mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli dan mantan Jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com