Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pengakuan Ali Mudhori

Kompas.com - 16/09/2011, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Ali Mudhori membantah dugaan keterlibatannya dalam kasus dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Ali juga membantah mengenal Dharnawati, kuasa direksi PT Alam Jaya Papua yang menjadi tersangka dalam kasus ini. Ia mengaku tidak pernah bertemu dan tidak pernah berhubungan dengan Dharnawati.

"Sudah kita beberkan penuh kepada KPK, kita sudah jelaskan, ditanya tentang Dharnawati," Ali usai menjalani pemeriksaan selama hampir sepuluh jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Kamis (15/9/2011) malam. Ali menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Dharnawati.

Beberapa waktu lalu, salah satu kuasa hukum Dharnawati, Rahmat Jaya, menyebut nama Ali bersama Iskandar Pasojo alias Acos, Fauzi, dan Sindu Malik sebagai makelar proyek dalam kasus ini.

Ali dan Fauzi disebut sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, sementara Acos sebagai orang dekat Wakil Ketua Badan Anggaran Tamsil Linrung dan Sindu sebagai mantan pejabat Kementerian Keuangan.

Ali membantah disebut sebagai staf ahli Menakertrans. Ia hanya pernah menjadi tim asistensi Muhaimin pada 2010. Saat itulah ia kenal dengan Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemennakertrans I Nyoman Suisnaya serta Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT Dadong Irbarelawan. Keduanya telah ditetapkan menjadi tersangka. Ali juga membantah jika dikatakan memiliki ruangan khusus di Kemennakertrans. Muhaimin juga menyatakan, Ali dan Fauzi bukan staf khususnya.

 

Sebelumnya, Sindu dan Acos juga membantah terlibat. Sementara Fauzi enggan berkomentar. Keempatnya sudah menjalani pemeriksaan di KPK sebagai saksi bagi Dharnawati. Dalam kasus ini, KPK menangkap tangan tiga tersangka bersama alat bukti berupa uang senilai Rp 1,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com