Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Komunikasi di Ambon Sangat Penting

Kompas.com - 12/09/2011, 17:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta agar masyarakat Ambon tetap waspada terhadap provokasi yang menyesatkan agar terhindar dari pertikaian dan kekerasan. Hal itu dikemukakan Prabowo dalam menanggapi kasus bentrok warga yang terjadi di Ambon pada Minggu (11/9/2011).

"Harus ada komunikasi yang baik dari semua unsur. Saya kira kuncinya itu. Komunikasi yang baik, semua unsur politik kemasyarakatan. Ulama, gereja, kepemudaan, asal hubungannya baik, komunikasinya baik, saya kira, kita bisa meminimalkan (pertikaian dan kekerasan)," ujar Prabowo di Kantor DPP Gerindra, Senin (12/9/2011).

Menurut Prabowo, komunikasi tersebut menjadi sangat penting untuk menghindari berbagai pertikaian dan kekerasan di Ambon. Pasalnya, sangat mungkin dalam kasus tersebut terdapat pihak-pihak tertentu atau kekuatan asing yang menginginkan situasi di Indonesia menjadi gaduh.

"Jadi, kita waspada kepada siapa yang menyebarkan desas-desus. Pasti ada pihak yang ingin Indonesia selalu tegang dan gaduh. Masyarakat pun harus dewasa. Berita yang tidak bagus belum tentu itu harus dipercaya," tuturnya.

Prabowo menilai, setiap masyarakat di Ambon selama ini sebetulnya menginginkan kehidupannya rukun dan damai. Mantan Panglima Kopassus itu juga mengharapkan agar aparat keamanan dapat menuntaskan konflik tersebut agar tidak terulang di kemudian hari.

"Jadi, seluruh masyarakat, semua unsur, harus, menurut saya, selalu menjaga kesejukan, menjaga perdamaian, dan tidak mudah terpancing oleh desas-desus yang menyesatkan," kata Prabowo.

Seperti diberitakan, konflik sempat terjadi di sejumlah titik di Kota Ambon, Maluku, pada hari Minggu. Konflik bermula dari meninggalnya warga bernama Darfin pada hari Sabtu. Keluarga dan warga yang mengenal Darfin menduga korban dibunuh. Akan tetapi, informasi lain menyatakan bahwa Darfin meninggal karena kecelakaan. Seusai mengantar penumpang ke daerah Gunung Nona pada Sabtu malam, Darfin menabrak pohon dan rumah warga hingga terluka parah. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi akhirnya meninggal.

Kesalahpahaman soal penyebab meninggalnya Darfin memicu pertikaian. Akibatnya, 67 orang terluka dan 100 orang lainnya mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

    21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

    Nasional
    Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

    Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

    Nasional
    Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

    Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

    Nasional
    Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

    Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

    Nasional
    Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

    Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

    Nasional
    Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

    Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

    Nasional
    Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

    Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

    Nasional
    Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

    Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

    Nasional
    Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

    Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

    Nasional
    Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

    Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

    Nasional
    Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

    Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

    Nasional
    Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

    Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

    Nasional
    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    Nasional
    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Nasional
    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com