Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Komite Etik, Nazaruddin Janji Buka Mulut

Kompas.com - 08/09/2011, 16:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (7/9/2011), untuk diperiksa oleh Komite Etik KPK. Nazaruddin berjanji akan bicara blak-blakan soal pimpinan KPK kepada Komite Etik, meski sebelumnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini memilih bungkam.

"Saya mau bicara apa adanya tentang pimpinan (KPK)," kata Nazaruddin di gedung KPK Jakarta, Kamis (7/9/2011).

Namun, dia tidak menjelaskan lebih rinci soal pimpinan KPK yang akan diungkapkannya itu. Nazaruddin, yang tiba sekitar pukul 15.00,  itu tampak mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dipadu celana biru gelap.

Sementara itu, kuasa hukum Nazaruddin, OC Kaligis menambahkan, kedatangan Nazaruddin untuk diperiksa Komite Etik adalah atas dasar keinginan kliennya sendiri. Kliennya itu, kata Kaligis, akan bicara soal Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah.

"Dia (Nazaruddin) bilang, kan (kata) Presiden kan harus terang benderang. Jadi, dia mau buka mengenai Busyro, Chandra, dia mau buka," ungkap Kaligis saat mendampingi Nazaruddin.

Namun, terkait perubahan sikap Nazaruddin itu, Kaligis membantah adanya deal-deal.

"Kita enggak pakai deal-deal. Ini kan Komite Etik, dia (Nazaruddin) kemarin mau buka semua, saya enggak pernah mengatur-atur soal deal," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengungkapkan, pihaknya dihubungi kuasa hukum Nazaruddin yang mengatakan bahwa Nazaruddin bersedia diperiksa. Sementara itu, Komite Etik sebelumnya mengatakan tidak memerlukan lagi keterangan Nazaruddin karena sikap bungkam mantan anggota DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com