Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Buruk, Pemerintah Harus Minta Maaf

Kompas.com - 08/09/2011, 14:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah harus meminta maaf atas buruknya layanan mudik tahun 2011. Kualitas pelayanan mudik oleh pemerintah tahun ini dirasakan menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik dari sisi keamanan, kenyamanan, maupun keselamatan.                

Demikian disampaikan anggota Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia, Kamis (8/9/2011), saat rapat kerja evaluasi mudik bersama jajaran Kementerian Perhubungan.

Yudi mengungkapkan, penurunan dari sisi keamanan bisa dilihat dari maraknya kasus kejahatan yang menimpa pemudik, baik yang menggunakan bus maupun kereta. Pembajakan kereta api juga kasus yang paling menonjol disamping modus kejahatan lama, seperti pencopetan dan hipnotis.

Sementara itu, dari sisi kenyamanan, hal yang paling dirasakan adalah meningkatnya keluhan akan kemacetan di sejumlah ruas jalan di Pulau Jawa, termasuk beberapa jalur langganan macet juga belum menampakkan perbaikan.  

"Ada laporan waktu tempuh Jakarta-Solo menjadi 45 jam. Jakarta- Yogyakarta 43 jam. Demikian juga waktu tempuh Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya yang harus dijalani dua kali lebih lama," kata dia.

Di jalur pendek, kata Yudi, juga dilaporkan kemacetan hebat, antara lain jalur Sukabumi-Ciawi yang harus ditempuh dalam 18 jam dan Bandung-Tasik ditempuh dengan waktu 10 jam.

Untuk transportasi laut, kejadian tenggelamnya KM Windu Karsa menjadi catatan buruk tahun ini. Sementara itu, untuk kecelakaan tol, yang menjadi perhatian adalah Tol Cipularang yang memakan korban jiwa cukup banyak, terutama saat arus balik.              

Sementara itu, dalam sambutan pada acara Penutupan Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Menteri Perhubungan mengatakan, "Penilaian terhadap keberhasilan penyelenggaraan Lebaran tahun ini, kami serahkan kepada masyarakat karena masyarakat yang merasakan secara langsung apa yang telah kami kerjakan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Nasional
    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Nasional
    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Nasional
    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Nasional
    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    Nasional
    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Nasional
    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    Nasional
    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    Nasional
    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Nasional
    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Nasional
    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Nasional
    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Nasional
    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Nasional
    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Nasional
    Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

    Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com