Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Dukungan Menpora untuk Wafid

Kompas.com - 07/09/2011, 12:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Wafid Muharam, menyayangkan tidak adanya dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terhadap Sekretaris Menpora non-aktif itu.

Erman Umar, kuasa hukum Wafid, mengungkapkan, kliennya mendapat dukungan dari beberapa pegawai Kemenpora saat akan menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

"Dukungan untuk Pak Wafid cukup besar dari solidaritas para karyawan dengan datang setiap saat untuk mengunjungi (Wafid)," kata Erman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu.

Menurut Erman, Andi yang adalah atasan Wafid tidak pernah mengunjungi kliennya itu di tahanan. Politisi Partai Demokrat itu hanya mengirim ajudannya ke tahanan untuk menanyakan kabar Wafid. Padahal, lanjut Erman, upaya Wafid mencari dana talangan untuk Kemenpora atas dasar restu Andi.

"Untuk mendatangkan klub sepakbola De Jong dari Belanda, Pak Wafid mencari dana talangan sebesar Rp 500 juta atas perintah menpora," ucap Erman.

Hari ini Wafid menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan. Sesmenpora non aktif itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap wisma atlet bersama Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah, Mohammad El Idris.

Belakangan, bos Grup Permai yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin juga menjadi tersangka kasus itu.

Wafid disangka menerima suap berupa cek senilai Rp 3,2 miliar dari PT DGI terkait pemenangan perusahaan pimpinan Dudung Purwadi itu sebagai pelaksana proyek wisma atlet.

Dia lantas disangka melanggar pasal penerimaan suap, Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan pasal penerimaan gratifikasi, Pasal 12 huruf a, undang-undang yang sama.

Dua tersangka lainnya yakni Rosa dan Idris akan mendengarkan tuntutan hari ini. Sementara Nazaruddin masih menjalani proses penyidikan di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com