Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kecelakaan Akan Dievaluasi

Kompas.com - 02/09/2011, 01:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi tingginya angka kecelakaan pada masa angkutan Lebaran 2011 untuk kemudian diantisipasi pada Lebaran 2012. Ada kemungkinan akan diusulkan dana subsidi atau public service obligation bagi keselamatan pemudik.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Kamis (1/9). ”Usulan terhadap keberadaan PSO (public service obligation) keselamatan, saya kira, akan disampaikan. Selain itu, tahun depan akan disosialisasikan sejak dini mengenai kapal dan truk gratis untuk sepeda motor,” katanya.

Bambang Susantono menggarisbawahi pentingnya formula insentif fiskal bagi pemudik dengan sepeda motor. ”Keberadaan pemudik dengan sepeda motor sulit dibendung karena dengan uang Rp 30.000 dapat bepergian sampai kampung halaman,” katanya.

”Murahnya ongkos transportasi dengan sepeda motor juga bukan untuk jarak jauh, tapi juga untuk mobilitas lokal. Maka, sangat penting untuk membenahi transportasi lokal supaya pemudik tak tertarik menaiki sepeda motor untuk pulang kampung,” kata Bambang Susantono.

Persoalannya, lanjutnya, pembenahan transportasi lokal tidak dapat dikerjakan dalam jangka pendek. ”Maka, saya akan mengevaluasi bersama dengan produsen sepeda motor ataupun PT Kereta Api Indonesia untuk pengangkutan sepeda motor pada tahun depan,” ujarnya.

Ditegaskan Bambang Susantono, kisruhnya transportasi mudik merupakan bagian dari wajah transportasi Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta berbagai pihak mendukung pembangunan transportasi di Indonesia.

Subsidi angkutan Lebaran

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas mengatakan, begitu besarnya jumlah korban telah diprediksi MTI. ”Kami sudah memprediksi peningkatan jumlah pemudik dengan motor. Ditambah fakta belum 100 persennya perbaikan jalan telah kami perkirakan akan memperbanyak jatuhnya korban,” ujarnya.

Tragisnya, kata Darmaningtyas, bus reguler kelas ekonomi justru kekurangan penumpang. ”Seandainya usulan kami supaya pemerintah memberikan subsidi angkutan Lebaran dipenuhi, boleh jadi korbannya tak sebanyak saat ini,” katanya.

Kepala Kelompok Operasi Ketupat Korlantas Polri Ajun Komisaris Besar Wishnu Buddhaya mengatakan, pemudik yang menggunakan sepeda motor harus mempertimbangkan waktu tempuh perjalanan.

Pengemudi sepeda motor disarankan agar beristirahat setelah maksimal menempuh empat jam perjalanan. Jika belum berpengalaman berkendara jarak jauh, pengemudi sebaiknya beristirahat setiap dua jam. Hal itu dilakukan untuk mencegah kelelahan yang berujung pada kecelakaan.

Kasus kecelakaan

Berdasarkan data Posko Kementerian Perhubungan, hingga 31 Agustus 2011 telah terjadi 2.998 kecelakaan yang mengakibatkan 490 orang tewas dan menyebabkan 811 orang luka berat serta 2.027 orang luka ringan.

Sebanyak 2.614 sepeda motor mengalami kecelakaan, terbanyak dibandingkan dengan moda transportasi yang lain. Sebanyak 292.629 sepeda motor dipakai untuk mudik pada 23-30 Agustus 2011.

Berdasarkan data National Traffic Management Control Korlantas Polri, penyebab terbesar kecelakaan selama arus mudik adalah pengemudi yang mengantuk, sebanyak 650 kasus sejak 23 Agustus hingga 31 Agustus. Oleh karena itu, Wishnu mengimbau kepada pengendara sepeda motor agar beristirahat setidaknya setiap empat jam.

Kondisi jalan yang mulus dan lengang, menurut Wishnu, juga melenakan pengendara sepeda motor. ”Biasanya, keadaan jalan yang sepi dan mulus itu menurunkan konsentrasi pengendara karena mereka merasa tidak ada tantangan. Kalau sudah seperti itu, pengendara harus sering-sering istirahat,” ujarnya.

Di pantura

Sejumlah kasus kecelakaan terjadi di daerah, termasuk di jalur pantai utara (pantura) Brebes, Jawa Tengah. Selasa pekan lalu, sepasang suami istri, Bayu Raharjo (58) dan Sofiah (51), warga Rawa Laut, Bandar Lampung, mengalami kecelakaan di jalur pantura Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes. Sofiah tewas, sedangkan suaminya mengalami luka dan sempat dirawat di Rumah Sakit Bhakti Asih, Brebes.

Menurut Suparyanto dari Humas Rumah Sakit Bhakti Asih, suami istri tersebut hendak kembali ke kampung halaman mereka di Madiun. Meskipun harus menempuh perjalanan jauh, keduanya memilih menggunakan sepeda motor.

Kebakaran mobil dan bus juga mewarnai arus mudik tahun ini di kawasan Majenang, Cilacap.

Sebuah sedan terbakar di ruas jalan Majenang-Wanareja, Kamis sekitar pukul 06.30. Saksi mata Tika Prasetyawati (30), warga Yogyakarta yang melakukan perjalanan ke Bandung, mengatakan, meskipun tak ada korban jiwa, sedan yang terbakar itu menyebabkan kemacetan sepanjang sekitar 4 kilometer.

Kebakaran kendaraan juga terjadi pada bus PO Budiman Trayek Karangpucung-Bandung, Senin lalu. Bus itu menabrak seorang pengendara sepeda motor sehingga tewas di tempat. Sebanyak 13 penumpang luka berat dan 6 penumpang luka ringan.

Di Merak terjadi tiga kasus kecelakaan sejak H-7 hingga hari Lebaran. Korban kecelakaan mengalami luka-luka. Kecelakaan itu ada yang melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor, yang terjadi di Jalan Panggung Rawi Kebondalem dan di jalan raya Serang-Cilegon, Kelurahan Kedalam, Kecamatan Cibeber. Pada hari Lebaran, sepeda motor bertabrakan dengan bus Armada Jaya Perkasa di Pulomerak.

Ajun Komisaris Fredya, Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Merak, mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan jajarannya untuk memantau semua titik di pelabuhan. Selain itu, ada juga personel kepolisian yang ditempatkan di dalam kapal, baik yang berseragam maupun berpakaian preman. Fredya menjamin keamanan maksimal untuk masyarakat sejak arus mudik hingga arus balik Lebaran.

Di Sulawesi Selatan, kecelakaan laut selama arus mudik menyebabkan 13 orang tewas akibat tenggelamnya KMP Windu Karsa di perairan Teluk Bone, Sabtu (27/8). Kepala Seksi Operasi Kantor SAR XVIII Kendari Jafar Henaulu memaparkan, hingga Kamis pukul 18.00 Wita, 93 penumpang kapal ditemukan selamat dan 13 orang tewas.

Tim SAR masih mencari 23 penumpang yang hilang berdasarkan pengaduan kerabat korban. Wakil Bupati Kolaka Utara Suhariah Muin termasuk yang belum ditemukan.

”Dibandingkan dengan tahun 2010, kecelakaan laut di masa arus mudik tahun ini meningkat karena tahun lalu tidak ada kasus. Oleh karena itu, arus penumpang dan kelayakan kapal harus benar-benar diperketat menjelang arus balik,” ujar Koordinator Angkutan Lebaran 2011 Sulawesi Selatan Eddy Batoarung di Makassar.

(RYO/ACI/PRA/WIE/WSI/HEI/SIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com