Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-6, Hanya Transportasi Udara yang Meningkat

Kompas.com - 24/08/2011, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya transportasi udara yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang pada hari pertama pengamatan arus mudik Lebaran 2011. Sementara, jenis moda transportasi lainnya justru menunjukkan adanya penurunan dibanding arus mudik pada tahun sebelumnya.

Data hasil rekapitulasi berbagai layanan transportasi yang diperoleh dari Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2011 (1432 H) di Jalan Medan Merdeka Barat No. 08, Rabu (24/8/2011) menunjukkan, jumlah penumpang pesawat terbang pada H-6 sebanyak 1.187 orang. Jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama pada 2010 dengan penumpang sebanyak 1.025.

Peningkatan terjadi pada empat bandara utama, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta; Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Polonia, Medan; dan Bandara Hasanuddin, Makassar.

Penurunan terjadi pada angkutan kereta api, angkutan jalan raya, dan angkutan penyeberangan.

Jumlah keberangkatan penumpang angkutan jalan pada H-6 mengalami penurunan sebesar 2,21 persen dibanding tahun sebelumnya, dari 217.399 penumpang (2010) menjadi 212.559 (2011). Adapun jumlah keberangkatan bus di terminal mengalami penurunan sebesar 1,09 persen, dari 14.275 bus menjadi 14.120 bus.

Angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni maupun Ketapang-Gilimanuk belum menunjukkan lonjakan berarti. Data penyeberangan Merak-Bakauheni pada H-6 2011 menunjukkan ada 7.272 kendaraan dan 37.038 penumpang. Sementara penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ada 2.633 kendaraan dan 9940 penumpang. Data pembanding dengan tahun sebelumnya tidak tersedia karena adanya perubahan interval waktu pengukuran. Namun, jumlah tersebut menurut pihak ASDP masih terhitung normal.

Untuk transportasi kereta api (KA) total jumlah penumpang pada H- 7 2011 baru sebesar 28.230. Angka tersebut berselisih cukup besar dari periode yang sama pada 2010 dengan jumlah 35.829 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Nasional
    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Nasional
    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Nasional
    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Nasional
    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Nasional
    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Nasional
    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Nasional
    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com