Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Nurpati Bisa Menuai Bumerang

Kompas.com - 06/08/2011, 14:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Rencana mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati Baharudin melaporkan anggota Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR justru bisa menjadi bumerang bagi Andi. Selain akan menambah kadar antipati masyarakat, langkah itup juga akan menambah beban pekerjaan dan membuat fokus dan konsentrasi menghadapi kasus dugaan pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi akan buyar.

"Lebih baik Andi Nurpati fokus pada kasusnya, jangan malah membuka front baru," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ahmad Fauzi Ray Rangkuti di Jakarta, Sabtu (6/8/2011).

Seperti diberitakan, Andi Nurpati berencana mengadukan anggota Panja Mafia Pemilu ke Badan Kehormatan DPR. Andi yang kini Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat menilai pernyataan anggota Panja di media massa merugikan dia.

Menurut Ray, bukan kali pertama Andi Nurpati menebar ancaman kepada pihak Panja Mafia Pemilu. Sebelumnya, Andi juga menyebut akan melaporkan anggota Panja ke polisi. Akan tetapi, hingga saat ini ancaman itu tak terealisasi.

Menurut Ray, rencana itu bisa jadi terantuk karena, antara lain, dasar pengaduannya masih lemah. Penilaian Ray, pernyataan para anggota Panja belum dapat masuk kategori fitnah atau pencemaran nama baik. Yang diungkap oleh anggota Panja adalah hasil yang terungkap dalam rapat Panja yg terbuka. "Artinya, tak ada yang rahasia," sebut Ray.

Permintaan anggota Panja agar Andi Nurpati diperiksa atau ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi bukanlah sesuatu yang melanggar. Terlebih pernyataan itu diungkapkan setelah pemeriksaan Andi Nurpati di Panja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com