Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK DPR Abaikan Pengaduan soal Marzuki

Kompas.com - 05/08/2011, 01:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) menuding Badan Kehormatan DPR mengabaikan pengadulan soal Ketua DPR RI Marzuki Alie yang sering melontarkan pernyataan kontroversial. Pengaduan telah dilakukan sejak tahun 2009, namun LIMA tak juga mendapat respon dari Badan Kehormatan hingga saat ini.

"Kami sudah laporkan Marzuki Alie sejak Maret 2010. Dulu disebut dengan 9 dosa Marzuki Ali. Lalu, April 2011 kita ajukan ke BK, 9 kebohongan Marzuki Ali. Sampai sekarang belum ada respon BK. Padahal dulu mereka minta kami berikan data pendukung, sudah kami berikan. Setahu kami Marzuki belum dipanggil saat ini. Dua tahun kami lapor ke BK tidak ada respon," ujar Direktur Eksekutif LIMA, Ray Rangkuti di Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Pengaduan ini, kata Ray sudah diberikan saat Gayus Lumbuun menjadi Ketua BK DPR RI. Namun, hingga pergantian pimpinan BK yang baru, tak juga ada realisasi pengaduan LIMA tersebut. Dalam pengaduan kepada BK, LIMA dan sejumlah LSM meminta Marzuki mundur sebagai pimpinan DPR. Mereka saat itu meminta ia digantikan oleh anggota Partai Demokrat lainnya yang pantas menduduki jabatan tersebut. Hal ini karena Demokrat yang memang mendapat jatah satu kursi sebagai pimpinan di DPR.

"Kami meminta Marzuki diganti dari posisinya, bukan kursinya dari Partai lain yang diganti, tapi Marzukinya yang digantikan oleh anggota yang Demokrat yang lain. Dia sudah terlalu banyak bersikap kontroversial sebagai Ketua DPR. Marzuki juga selalu bilang idenya, jangan dihakimi. Tapi dia juga tidak terima ada yang mengkritik," tutur anggota LIMA, Jerry Sumampow

"Apa yang ia cetuskan itu meskipun dia membicarakan secara individu seperti pembubaran KPK dan pemaafan koruptor tetap akan menjadi wacana dan sinyal yang membahayakan. Mungkin kalau dia jadi anggota DPR biasa, pernyataannya itu tidak terlalu jadi masalah. Tapi ini karena dia Ketua DPR RI," sambung Jerry.

Mereka berharap jika BK tak juga merespon pengaduan tersebut, Marzuki dapat mengambil langkah dengan mundur secara baik-baik dari posisinya. Menurut LIMA, Marzuki justru merugikan DPR dan Demokrat jika ia terus melakukan berbagai sikap kontroversi.

"Figur seperti ini kurang cocok jadi Ketua DPR RI. Dia seringkali mengeluarkan pendapat yang tidak sesuai dengan DPR tapi dari pendapatnya sendiri. Dipertahankan pun, saya yakin dia akan tetap berlaku demikian," tukas Jerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com