Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU dan Gerindra Sinergikan Poros Muda

Kompas.com - 04/08/2011, 00:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DKI Jakarta membentuk kerja sama demi membangun poros kaum muda yang kokoh. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NU Jakarta Djan Faridz dalam sambutannya saat acara buka puasa bersama di Kantor DPD Gerindra DKI, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2011) .

"Gerindra punya kekuatan pada kaum mudanya. Profil Gerindra yang patriotis, nasional, dan membela kaum miskin, dalam pengamatan saya, banyak menarik minat kaum muda," kata Djan Faridz. Kekuatan ini akan lebih bermanfaat bagi pembangunan Jakarta bila diberi landasan keimanan dan akhlak yang kokoh.

NU, lanjut Djan, mempunyai ulama-ulama yang mampu mengarahkan kaum muda tersebut. Kedua kekuatan inilah yang akan disinergikan dalam kerjasama NU-Gerindra. Sinergi semakin dimungkinkan karena banyak anggota NU juga menjabat pengurus Partai Gerindra.

"Untuk mencapai Jakarta yang lebih baik, kita perlu fokus pada kelompok tertentu. Kelompok itu, menurut saya, adalah kaum muda," jelas Djan, yang juga anggota DPD RI.

Daya tarik utama Gerindra yang lain, menurut Djan, adalah upayanya untuk membela kepentingan kaum miskin. Ia menyayangkan anggaran daerah sebesar Rp 30 triliun belum mampu mengentaskan 500 ribu penduduk Jakarta dari kemiskinan. Ia mengungkapkan, sejumlah program pro rakyat masih kurang tepat sasar. "Yang harus diprioritaskan sebenarnya adalah pekerjaan tetap bagi masyarakat. Kalau punya pekerjaan, mereka akan mempunyai kehidupan yang lebih layak," tutur Djan.

Terkait isu pengusungan namanya sebagai bakal calon gubernur, Djan Faridz belum secara tegas menjawabnya. "Itu kan baru digadang-gadangkan," timpalnya. Menurutnya, ia belum memiliki rencana atau program khusus ke arah jabatan DKI-1.

Acara buka bersama itu dihadiri pula oleh tokoh-tokoh Gerindra, di antaranya, Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi dan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com