Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus: Hakim Agung Tak Boleh Berpolitik

Kompas.com - 02/08/2011, 18:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun, menegaskan bahwa hakim agung tak boleh dekat dengan dunia politik. Apalagi, ikut berpolitik praktis. Oleh karena itu, dirinya juga siap mengundurkan diri dari PDI Perjuangan jika terpilih sebagai hakim agung dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), pertengahan Agustus mendatang.

Menurut Gayus, setiap warga negara memang tidak dilarang untuk berpartisipasi secara politik dalam partai ataupun organisasi politik. Bahkan, hak ini dijamin dalam UU No 12 Tahun 2005 yang memberi penguatan bahwa hak berpolitik adalah milik semua orang. Namun, hakim agung memang dilarang berpolitik praktis dengan bergabung dalam partai politik atau organisasi politik. Alasannya, bisa memengaruhi kinerjanya. Oleh karena itu, dirinya siap mundur bahkan sejak mengajukan diri sebagai calon ke Komisi Yudisial (KY).

"Tidak boleh bergabung dengan parpol dengan tujuan kepentingan politik. Ya artinya, saya harus berhenti, bahkan ketika saya memasukkan pendaftaran ke KY, saya itu sudah disodorkan satu formulir dari KY untuk mundur sebagai anggota partai politik jika saya terpilih jadi hakim agung, dan saya sudah menandatangani itu. Saya sudah tanda tangani sikap saya keluar dari parpol," ungkapnya di Gedung DPR RI, Selasa (2/8/2011).

Gayus sendiri mengaku sudah mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai anggota Dewan ke Fraksi PDI Perjuangan. Menurut dia, pengunduran diri sebagai anggota Dewan diperlukan selain untuk mempersiapkan diri, juga untuk menghindari konflik kepentingan dengan rekan-rekannya di Komisi III DPR RI. Para calon hakim agung akan diuji oleh komisi hukum tersebut.

Terhitung sejak 15 Agustus mendatang, Gayus mengatakan, dirinya bukan lagi anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Nama Gayus termasuk dalam darftar 18 nama calon hakim agung yang lolos tiga tahap seleksi di KY yang dibawa oleh Ketua KY Eman Suparman, kemarin, kepada pimpinan DPR. Bersama 17 orang lainnya, Gayus akan menjalani fit and proper test pada masa sidang berikutnya yang akan dimulai pada tanggal 15 Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com