Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Seleksi Calon Pimpinan KPK

Kompas.com - 02/08/2011, 09:49 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia KH Salahuddin Wahid mengatakan, bangsa Indonesia masih sangat membutuhkan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi yang efektif. Untuk itu, sangat aneh kalau ada desain besar (grand design) untuk menghacurkan KPK.

"Kalau sampai ada grand design menghacurkan KPK, pasti akan ditentang habis-habisan," kata Gus Sholah, panggilan akrab pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ini, Selasa (2/8/2011) pagi.

Menyinggung tentang sistem rekrutmen calon pimpinan KPK yang dinilai terbuka bagi intervensi pemerintah dan DPR, Gus Sholah mengatakan, sistem itu sudah ada sejak awal sehingga tidak terlalu perlu dipermasalahkan. Buktinya, munculnya nama-nama yang cukup kredibel yang dapat dijaring panitia seleksi.

Di antara nama yang ditunjuk Gus Sholah adalah mantan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Bambang Widjojanto, penasihat KPK Abdullah Hehamahua, mantan Ketua PPATK Yunus Hussein, dan Arianto Sutadi.

"Track record mereka dalam pemberantasan korupsi sangat bagus. Mereka juga punya kapabilitas untuk memimpin KPK," kata cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus-Syekh KH Hasyim Asyari ini.

Yang penting, lanjutnya, masyarakat harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap proses rekrutmen itu sejak di panitia seleksi yang diketuai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar sampai nanti di DPR. Hal itu untuk mencegah politisasi dan lolosnya orang-orang yang tidak kredibel.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com