Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Segera Pecat Nazaruddin

Kompas.com - 06/07/2011, 19:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan,  partainya tengah mengupayakan untuk memberhentikan Nazaruddin sebagai anggota Partai Demokrat. Partai menganggap Nazaruddin tidak menunjukkan loyalitasnya sebagai anggota partai dengan menyebarkan fitnah terhadap sejumlah kader Demokrat.

"Kalau begini terus, untuk memecat seseorang ada aturan di AD/ART. Prosesnya sedang mengarah ke sana (pemecatan). Akan kita dorong cepat. Kami dorong lebih cepat, tapi sekadar regulasi. Loyalitas partai sudah enggak ada, tidak menjalankan aktivitas sebagai anggota DPR. Termasuk mengeluarkan BBM (Blackberry Messenger) fitnah yang bukan dibangun di karakter Partai Demokrat, bersih, cerdas, santun. Tidak layak lagi di politik." ujar Pasek di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (6/7/2011).

Hal yang sama juga disampaikan Politisi Demokrat Ruhut Sitompul. Menurutnya, jika  tak juga kembali, Nazaruddin harus segera dipecat dari DPR. "Itu secepatnya pergantian antarwaktu, kalau tidak kembali-kembali harus juga dipecat dari DPR. Kalian tahu dong selama ini aku yang membela dia. Tapi mana kala dia menjadi tersangka, kalau enggak kooperatif gue juga harus bicara lurus," ujarnya.

Menurutnya, rencana pemecatan Nazaruddin sebagai kader Demokrat akan dilakukan setelah menunggu kerja kepolisian dalam mencari Nazaruddin. "Kita tunggulah, kita tunggu red notice, kan kepolisian sekarang lagi bekerja. Kata Kemlu, sekarang dia enggak di Singapura. Tapi kurasa enggak jauh lah, kalau enggak di Singapura ya di Kuala Lumpur," katanya.

Nazaruddin menjadi tersangka dugaan suap untuk pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Hingga saat ini, ia telah melancarkan serangan-serangan kepada Partai Demokrat karena merasa dikorbankan dalam kasus itu. Berbagai serangan ia lontarkan lewat media. Ia menyebut nama Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terlibat dalam kasus itu. Nama Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan Mahyuddin pun ikut disebut  Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    Nasional
    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Nasional
    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Nasional
    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Nasional
    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Nasional
    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    Nasional
    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Nasional
    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    Nasional
    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    Nasional
    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Nasional
    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Nasional
    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Nasional
    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Nasional
    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Nasional
    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com