Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PPATK Daftar Calon Pimpinan KPK

Kompas.com - 20/06/2011, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein, Senin (20/6/2011), mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015.

Yunus yang datang ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan menggunakan kemeja batik coklat itu, mengungkapkan, alasan pendaftaran dirinya karena mempunyai motivasi untuk memberantas kasus-kasus korupsi yang saat ini sudah semakin mengkhawatirkan.

"Dan, ini juga karena panggilan hati. Niat motivasi itu sangat penting karena itu menentukan berjalan apa tidak dan apa yang kita mau. Penting sekali niat itu, karena korupsi itu memang selalu berkaitan dengan kekuasaan sehingga pertama kita harus mengerti dulu peta-peta politiknya dan semua itu bisa ditangani kalo mau dilakukan bersama-sama," ujar Yunus seusai mendaftarkan diri di Gedung Kementrian Hukum dan HAM, Jakarta.

Ia mengakui, menjadi pimpinan KPK bukanlah pekerjaan yang mudah. Pimpinan KPK harus siap terhadap risiko kriminalisasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu seperti yang terjadi pada Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah beberapa waktu lalu.

"Kalau perasaan takut itu wajar. Dan semua manusia ada ketakutan. Itu normal. Tapi bagaimana kita bisa me-manage ketakutan itu, kita harus tunjukkan yang benar dan harus lebih berani dari yang salah. Sekarang kan yang salah yang lebih berani," tambahnya.

Ketika ditanya, apakah pendaftaran dirinya tersebut terkait dengan akan habisnya masa jabatannya sebagai Kepala PPATK, Yusuf mengakui hal itu menjadi salah satu faktornya. "Ya, saya selesai Oktober 2011, saya sudah 9 tahun lebih. Tapi, sebenarnya bukan hanya ini, tapi ini salah satu pilihan dan baik kalau kita partisipasi," tukasnya.

Sebelumnya, pagi tadi, Bambang Widjojanto juga turut serta meramaikan bursa calon pimpinan KPK dengan ikut mendaftar menjadi pimpinan KPK jilid III. Bambang mengatakan, pendaftaran dirinya tersebut dalam rangka berlomba-lomba menjadi orang baik untuk memberikan kontribusi dalam upaya memberantas berbagai kasus korupsi.

Hingga senin pagi, Panitia Seleksi (Pansel) KPK telah menerima 127 pendaftar calon Ketua KPK. Dari jumlah pendaftar tersebut mayoritas pendaftar adalah laki-laki (117 orang) dengan komposisi pendaftar adalah dari kalangan Advokat (31 orang), PNS (32 orang), Jaksa (3 orang), Dosen (20 orang), TNI, Polri dan Purnawirawan (5 orang), dan Swasta (36 orang).

Sekretaris Pansel KPK, Ahmad Ube, mengatakan, karena hari merupakan hari terakhir pendaftaran, pihaknya memperkirakan para pendaftar akan terus bertambah hingga sore nanti. Mekanisme pendaftaran, lanjut Ahmad, akan diproses hingga pukul 24.00 WIB.

"Jadi, kalau dia sudah mengambil nomor pendaftaran sebelum jam 16.00, maka berkas-berkasnya akan tetap diproses sesuai mekanisme yang berlaku hingga pukul 24.00 WIB malam nanti," terang Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Nasional
    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Nasional
    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com