Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Testimoni Nazaruddin Di-"Posting" di Indonesia

Kompas.com - 03/06/2011, 15:20 WIB

Belum lagi saat saya mencoba menyimak jawaban-jawaban Nazaruddin atas keraguan para komentator di Kompasiana. Dengan "mudah dan bangga" Nazaruddin menyantumkan link berita Vivanews itu untuk meyakinkan si penanya akan keaslian akun dan testimoni yang dimuat di Kompasiana dan Blogspot.

Setelah tulisannya beredar luas di dunia dan mendulang ratusan komentar, Nazaruddin, per tanggal 1 Juni 2011 pukul 12.45 siang tadi, mulai berkicau di Twitter menggunakan akun @mnazar78. "Ya Allah tuntunlah aku dalam menghadapi fitnah nan keji ini. Ampunilah mereka yang khilaf akan murkaMu di hari akhirat nanti," kicaunya.

Identitas nama dan foto yang digunakan di Twitter lebih kurang sama. Ini sejurus dengan kiat personal branding yang kerap saya kutip dari buku Six Pixels of Separation di pelatihan blogshop Kompasiana, yaitu gunakan nama dan foto yang sama di semua situs media sosial.

Kicauan pertamanya tadi diikuti dengan kultweet yang dikirim lewat aplikasi BlackBerry for Twitter, beberapa mengutip tulisan di blognya. Salah satu kicauan yang menurut saya menarik berbunyi, "Termasuk penyebaran SMS fitnah seolah-olah saya pengirimnya. Saya tahu ini yang bermain politisi-politisi Golkar melalui konsultan media."

Kembali ke pertanyaan penting di atas: Benarkah yang menulis testimoni di Kompasiana, Blogspot, dan yang berkicau di Twitter adalah Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat dan anggota DPR RI Komisi VII yang sekarang kabur ke Singapura?

Untuk mendapat jawabannya, saya meminta tolong tim IT Kompasiana untuk mengecek lokasi saat tulisan itu ditayangkan. Lokasi ini bisa dilacak dengan menggunakan situs pelacak IP Address. Dan, dari hasil pelacakan tersebut diketahui bahwa testimoni Nazaruddin ternyata ditayangkan di sebuah tempat di Indonesia!

Lantas, apakah dengan hasil ini otomatis menjawab pertanyaan soal keaslian penulis?

Belum tentu. Bisa jadi penulisnya benar-benar Nazaruddin yang sudah (atau sedang) berada di Indonesia. Atau, bisa jadi itu tulisan Nazaruddin yang di-posting oleh orang suruhannya di Indonesia. Atau, bisa jadi itu hanya orang iseng yang mengaku-aku sebagai Muhammad Nazaruddin.

Banyak spekulasi yang bisa dikembangkan. Tapi yang pasti, testimoni itu bukan dibuat di Singapura atau Thailand atau negara lain, tapi dibuat di dalam negeri.

Sumber: Kompasiana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com