Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Testimoni Nazaruddin Di-"Posting" di Indonesia

Kompas.com - 03/06/2011, 15:20 WIB

KOMPAS.com — Sebuah testimoni yang ditulis oleh pengguna internet bernama Muhammad Nazaruddin muncul di dua tempat, yaitu di Kompasiana dan Blogspot. Di kedua blog tersebut, si empunya tulisan menggunakan identitas nama yang sama dan sama-sama didedikasikan untuk menampung testimoni seorang Nazaruddin.

Di Kompasiana, Nazaruddin secara jelas menyebut dirinya sebagai "Anggota DPR Komisi VII, Bendahara Fraksi Demokrat". Blog yang dibuat tanggal 29 Mei 2011 ini menggunakan foto dirinya. Sehari setelah membuat akun di Kompasiana, tepatnya tanggal 30 Mei 2011, Nazaruddin merilis tulisan pertama berjudul "Bertepuk Tanganlah Partai Lain (Testimoni 1)". Testimoni ini tayang sekitar sejam setelah tulisan yang sama di-posting di Blogspot. Jeda waktu penayangan ini setidaknya bisa dilihat dari jam tayang komentar di Blogspot.

Pertanyaannya, apakah akun dan tulisan itu benar-benar ditulis oleh seorang Muhammad Nazaruddin yang kini dianggap sebagai bola liar bagi partai Demokrat? Pertanyaan ini penting untuk segera didapat kejelasannya, mengingat sebelumnya beredar SMS yang awalnya diklaim berasal dari Nazaruddin, tetapi kemudian diyakini hanya SMS palsu dan hanya bertujuan menyudutkan pemerintah dan petinggi partai Demokrat, termasuk pendirinya, Presiden SBY.

Selain itu, dalam konteks Kompasiana, pertanyaan ini penting karena sebelumnya banyak sekali akun palsu yang menipu, antara lain, akun Puri yang mengaku sebagai anak sekolah penderita kanker payudara, tetapi ternyata hanya sebuah tokoh fiktif yang dibuat oleh peserta lomba yang diadakan oleh insan periklanan.

Meskipun sudah ramai diberitakan oleh hampir semua media mainstream online, belum didapat jawaban pasti atas pertanyaan penting tersebut.

Saya mendapatkan satu jawaban dari Vivanews, yang dalam beritanya menyebutkan bahwa Nazaruddin telah mengonfirmasi keaslian blog dan testimoni miliknya. Berikut saya kutip paragraf akhir berita di Vivanews:

Nazaruddin sendiri mengakui blog tersebut miliknya. "Iya," kata dia. Nazaruddin menegaskan, ia yang menulisnya sendiri. "Di situ saya akan ceritakan banyak hal, mulai perjalanan pribadi saya, perjalanan di partai, perjalanan sampai permasalahan ini ada, saya dipanggil siapa, diancam siapa, saya akan ceritakan semua di situ," kata Nazaruddin kepada Vivanews.com lewat BlackBerry Messenger, Selasa 31 Mei 2011.

Kompas.com juga mendapat konfirmasi serupa dari rekan separtai Nazaruddin, Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan. Kepada Ramadhan, Nazaruddin mengakui blog itu miliknya. "Menurut pengakuan Nazaruddin, itu (blog) miliknya dia. Sudah dikonfirmasi itu, dia menyatakan, itu miliknya dia," kata Ramadhan seperti dikutip Kompas.com.

Meskipun yang dimaksud Vivanews dan Kompas.com dalam pemberitaan tersebut adalah blognya yang ada di Blogspot, keberadaan blog serupa di Kompasiana yang dibuat sehari sebelum testimoni pertama beredar bisa dipastikan dibuat oleh orang yang sama. Apalagi, testimoni di kedua blog di-posting pada waktu hampir bersamaan.

Meskipun pengakuan sudah didapat langsung dari si empunya nama dan dikonfirmasi oleh rekan separtainya, saya masih ragu. Bagi saya, semuanya berjalan terlalu sempurna. Nazaruddin dipecat, Nazaruddin dicekal, Nazaruddin kabur ke Singapura, SMS fitnah, lalu keluar model komunikasi yang kini lagi nge-tren di semua kalangan: blog a.k.a media sosial. Kasus e-mail komisi8@yahoo.com yang heboh pertama kali di Kompasiana juga membuat saya sadar, betapa orang-orang yang sedang bermain politik mulai sadar betul kekuatan social media setelah kasus itu booming di semua media (online, cetak, televisi).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com