Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Substansi Nota Kesepakatan Koalisi

Kompas.com - 23/05/2011, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, serta para pemimpin partai politik pendukung pemerintah, Senin (23/5/2011), menandatangani nota kesepakatan koalisi yang baru. Penandatanganan nota kesepakatan koalisi yang baru dilatarbelakangi hasil evaluasi bahwa parpol pendukung pemerintah kurang melakukan komunikasi. Terakhir, anggota parpol koalisi tak satu kata terkait pembentukan Pansus Perpajakan di parlemen.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengungkapkan, ada empat substansi nota kesepakatan koalisi itu.

"Pertama, memperkuat komunikasi politik antara Presiden, Wakil Presiden, ketua partai," kata Djoko dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Kedua, intensifikasi komunikasi politik antara ketua partai dan ketua fraksi di parlemen maupun jajarannya sesuai dengan kesepakatan koalisi di tingkat yang lebih tinggi. Ketiga, nota kesepakatan koalisi tetap membuka ruang untuk demokrasi. Fungsi pengawasan parlemen tetap dapat dijalankan.

"Keempat, penguatan sistem presidensial. Contoh, kewenangan presiden dalam penempatan jumlah menteri sesuai dengan undang-undang dan kebutuhan. Tolok ukur seseorang menjadi pembantu presiden adalah kinerja, apakah yang bersangkutan memenuhi kontrak kinerja yang telah disepakati dengan presiden," katanya.

Nota kesepakatan koalisi ini ditandatangani semua pucuk pimpinan partai kecuali Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menandatangani nota kesepakatan koalisi mewakili Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Saat ini, menurut Agung, Ical tengah berada di luar Jakarta.

Seusai jumpa pers, Djoko tak memberi ruang bagi wartawan untuk bertanya mengenai isi nota kesepakatan koalisi. Ia segera bergegas meninggalkan Kantor Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com