Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Kenapa Emir Tak Larang Terima Cek?

Kompas.com - 19/05/2011, 13:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Agus Condro, mempertanyakan sikap rekan separtainya di PDI Perjuangan, Emir Moeis, yang tidak mengingatkan kawan-kawannya sesama anggota DPR 1999-2004 asal Fraksi PDI Perjuangan untuk menolak pemberian cek perjalanan. Emir, yang saat itu menjabat Ketua Kelompok Fraksi IX sekaligus Ketua Komisi IX DPR, mengetahui adanya pembagian cek perjalanan kepada anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan yang diduga sebagai suap terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior BI 2004, Miranda Goeltom.

"Kenapa tahu ketika teman-teman diberi amplop yang berisi TC (traveller's cheque), di mana saksi (Emir) punya keyakinan itu sebetulnya tidak boleh. Kok tidak mengingatkan?" kata Agus di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Dalam persidangan hari ini, Emir bersaksi untuk Agus dan empat terdakwa lainnya, yakni Max Moein, Rusman Lumbantoruan, Willem Tutuarima, dan Poltak Sitorus.

Emir menuturkan, sejumlah cek perjalanan untuk anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan dibagikan oleh Dudhie Makmun Murod selaku bendahara umum fraksi di ruangan Komisi IX. Menjawab pertanyaan Agus, mantan pengajar di Universitas Indonesia itu merasa tidak perlu lagi mengingatkan kawan-kawannya untuk tidak menerima uang yang berkaitan dengan jabatan mereka dan yang sebenarnya dilarang.

"Saya melihat bahwa kita masing-masing sudah bisa menjadi anggota Dewan, punya pertimbangan sendiri, sudah tahu, dan sudah tua. Saya mengingatkan, kok jadi seperti anak kecil," katanya.

Hal senada disampaikan terdakwa lainnya, Poltak Sitorus. Menurut Poltak, ia menerima sejumlah cek perjalanan dari Dudhie di hadapan Emir. "Saya menerima di ruangan yang saya tidak tahu apakah di ruang komisi atau bukan. Tetapi di ruangan itu ada Pak Emir Moeis," ungkapnya.

Cek perjalanan tersebut, kata Poltak, diterimanya sebagai dana bantuan kampanye dari fraksi. "Pesan yang disampaikan Dudhie, untuk uang kampanye," katanya.

Kasus dugaan suap cek perjalanan menyeret 26 politisi DPR 1999-2004. Sejumlah cek perjalanan mengalir kepada anggota Dewan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 yang dimenangi Miranda Goeltom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com