Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NII dan Ulat Bulu

Kompas.com - 10/05/2011, 21:58 WIB

Demikian juga korban ulat bulu. Pohon yang digerogoti ulat bulu tidak bisa berbuah karena daun yang menjadi alat untuk menangkap matahari habis dilalap ribuan ulat.

Saat ini diperkirakan ada ratusan orang yang menjadi korban bujuk rayu NII, tetapi yang berani membeberkan kisahnya hanya segelintir orang. Jumlah pengikut NII di seluruh Indonesia sendiri diperkirakan 400.000 orang.

Imam Supriyanto, mantan "menteri" NII, menyatakan, perjuangan NII sudah berakhir tahun 1962 setelah meninggalnya Kartosoewiryo, tokoh sentral NII.

Kartosoewiryo menginginkan terbentuknya negara Islam di Indonesia, tetapi  usahanya gagal setelah ditumpas TNI.

Kini NII sering dikaitkan dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Al-Zaytun dipimpin oleh Panji Gumilang yang diduga Abu Maarif, pemilik dana sebesar Rp 46,2 miliar di Bank Century, bank yang dikenal karena sejumlah kasus yang menjeratnya.

Ketua Pengawas Kasus Bank Century di DPR, Priyo Budi Santoso, lalu mendesak pemerintah dan penegak hukum mengusut dana milik Abu Maarif itu karena diduga kepunyaan jaringan NII.

Mungkin uang sebanyak itu akan digunakan membangun negara baru, seperti ulat bulu yang terus memburu daun-daun guna mencipta generasi-generasi baru mereka.

Mungkin kisah petualangan ulat bulu akan berakhir indah setelah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu besayap warna-warni yang menggoda orang.

Namun, cara ulat bulu menjadi indah amat tak pantas diikuti. Mereka membunuh makhluk lain untuk menjadi indah. Pohon-pohon rusak dibuatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com