Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Baru DPR Tanpa Kolam Renang

Kompas.com - 09/05/2011, 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan kajian dan penghitungan ulang atas rencana pembangunan gedung baru DPR. Hasilnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memastikan pembangunan gedung baru DPR dilanjutkan. Namun, ada penurunan anggaran dari semula Rp 1,138 triliun menjadi sekitar Rp 800 miliar. Selain itu, tinggi gedung juga dikurangi dari sebelumnya 36 lantai menjadi 29 lantai. Fasilitas yang dibangun di gedung baru juga disederhanakan. Fasilitas kolam renang yang sebelumnya akan dibangun di lantai paling atas akan dihilangkan.

"Tidak ada (kolam renang). Fasilitas yang ada misalnya kantin dan perpustakaan itu harus ada. Itu saja," kata Djoko di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Pembangunan gedung baru DPR sebelumnya mengundang kontroversi. Selain anggarannya yang besar, fasilitas yang disediakan juga terbilang mewah, apalagi disebut-sebut bakal dilengkapi dengan fasilitas kolam renang.

"Ini sudah saya sampaikan kemarin secara lisan (kepada pimpinan DPR)," kata Djoko.

Ketika polemik kolam renang berkembang, Ketua DPR Marzuki Alie pernah mengatakan bahwa kolam renang di lantai paling atas gedung merupakan pemanfaatan untuk penampungan air jika terjadi kebakaran.

"Daripada penampungan air enggak ada manfaat, mending dibuat kolam renang, kan bisa buat sport," kata Marzuki, Senin (6/9/2010) di Gedung DPR, Jakarta.

Luas ruangan anggota DPR

Sementara itu, mengenai luas ruangan anggota Dewan, Djoko mengatakan, sesuai peraturan yang ada, luas ruangan per anggota DPR 16 meter persegi. "Tidak lebar-lebarlah. Artinya, yang dulu (ruangannya) lebar itu akan kita kurangi," ujarnya.

Menurut dia, mengenai ukuran ruangan, hal itu telah menjadi aturan Kementerian PU. "Ini mengikat dan aturan PU akan dijadikan perpres (peraturan presiden)," ujarnya.

Djoko menegaskan, semua bangunan milik negara harus mengikuti perpres. "Gubernur juga kalau mau membangun rumah dinas harus ikut aturan itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com