Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota NII Wajib Setor Rp 14 M/Bulan

Kompas.com - 30/04/2011, 14:49 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah IX memiliki tak kurang dari 170 ribu jemaah, sebanyak 120 ribu jemaah di antaranya terkonsentrasi di Jakarta yang mayoritas anggota NII KW IX adalah mahasiswa yang dalam sebulan wajib setor hingga Rp14 miliar.

Hal itu dikatakan Ken Setiawan dari NII Crisis Center dalam sebuah seminar bertajuk "Mewaspadai Gerakan NII di Kampus dan Masyarakat", yang berlangsung di Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jumat (29/4).

Dikatakan, gerakan NII yang awalnya diproklamasikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo itu memang mengalami pasang surut. "Pascapenawanan dan eksekusi Kartosuwiryo 1962 lalu, NII pun diwarnai dengan munculnya fraksi-fraksi baru. Pelencengan akidah di NII KW IX mulai terjadi saat Abu Toto menjadi imam (1996)," katanya.

Dia berpendapat, Tauhid RMU, yang merupakan singkatan dari rububiyah (hukum), mulkiyah (tempat), uluhiyah (umat), merupakan konsep negara bagi NII, orang-orang di luar NII dianggap kafir, zalim, dan fasik.

Bentuk-bentuk penyelewengan akidah yang terjadi di dalam NII adalah umatnya menafsirkan Al Quran sesuai dengan kepentingan organisasi. "Mereka membagi shalat menjadi dua, yakni salat ritual dan salat universal. Negara posisinya dianggap sama dengan Allah dan para pemimpinnya sebagai rasul dan mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi target," ujar dia.

Berhaji ke Indramayu

Bahkan, kata dia, para penganut NII melaksanakan haji ke ibu kota negara mereka, yakni Indramayu. "Selain persoalan penyelewengan akidah, perkembangan NII KW IX juga ditandai dengan pengerukan dana besar-besaran. Organisasi yang mayoritas anggotanya mahasiswa ini memiliki setoran tiap bulan untuk infak sebesar Rp14 miliar," tandasnya.

Angka yang fantastis itu belum mencakup delapan pos keuangan lain. Dalam proses pencarian dananya, ada banyak modus yang biasa dilakukan.

"Umumnya mereka menggunakan semua uang yang dimiliki seperti, uang saku, tabungan dan gaji. Ada pula yang menjual barang-barang berharga, menipu orangtua dengan alasan menghilangkan atau merusakkan barang teman, membuat surat palsu mengatasnamakan kegiatan kampus, menyebar proposal atau meminta sumbangan, bahkan melalui mencuri dari orang di luar kelompok," urai Ken.

Menurut dia, semua dana yang terkumpul dari anggota kemudian dipusatkan di rekening pribadi Abu Toto. Dengan sirkulasi dana yang ada di dalam tubuh NII, perekrutan anggota baru menjadi hal yang sangat krusial di organisasi tersebut.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com