Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Masuk NII Bukan karena Beban Ekonomi

Kompas.com - 29/04/2011, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti terorisme International Crisis Group (ICG), Sidney Jones, menilai, gerakan Negara Islam Indonesia (NII) tak ada hubungannya dengan beban ekonomi yang menyebabkan orang-orang terjerat jaringan tersebut. Menurutnya, orang-orang memilih bergabung dengan gerakan itu karena memiliki kesamaan ideologi. Mereka diajak untuk bertukar pikiran tentang ideologi NII dan akhirnya merasa terpanggil untuk bergabung. 

"Faktor ekonomi bukan menjadi alasan mereka untuk mau bergabung. Banyak orang yang bergabung justru dari golongan menengah," ujar Sidney Jones saat mengikuti pengajian dan diskusi "Ancaman Negara Islam Indonesia, Mitos atau Realitas" di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/04/2011) malam. 

Ia menuturkan, gerakan NII menggunakan banyak modus, termasuk cuci otak, untuk mencari keuntungan secara finansial bagi kelompoknya. Hal ini terlihat dari target operasi mereka yang banyak mengarah pada intelektual muda berduit dengan kewajiban harus membayar iuran pada kelompok tersebut. 

Untuk mengantisipasi agar gerakan ini tidak mengarah pada tindakan radikalisme destruktif,  seperti pengeboman, ia menyarankan agar pemerintah mencari cara untuk melakukan audit keuangan terhadap kelompok ini. Sebab, menurutnya, kelompok ini memiliki uang dalam jumlah besar. Upaya audit, lanjut dia, juga selayaknya dilakukan untuk kelompok-kelompok radikal yang potensial mengarah pada aksi-aksi jihad destruktif. 

Dana yang dikumpulkan oleh mereka bisa diarahkan untuk sedekah fakir miskin, bantuan bencana alam, dan bantuan bagi keluarga mujahid yang dipenjara. 

Ia menengarai, NII tidak benar-benar ingin mendirikan negara tapi menggunakan ideologinya untuk mengumpulkan uang dan menipu para korban yang direkrut. Menurut penuturan korban, iuran wajib di kelompok ini diawal bisa mencapai Rp 2 juta. Belum iuran-iuran lain yang dibebankan kepada para anggota NII setelah bergabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com