Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tender Bukan Urusan Ketua DPR

Kompas.com - 25/04/2011, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan akan menyerahkan keputusan mengenai peserta tender pembangunan gedung baru kepada rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) setelah masa reses selesai. Menurutnya, keputusan BURT merupakan keputusan akhir menanggapi persoalan bahwa salah satu tersangka rekanan Kementerian Pemuda Olahraga yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berasal dari satu perusahaan yang termasuk pemenang tender pra-kualifikasi gedung baru. 

"Saya engak bisa ngatur sendiri. Nanti kena KPK lho. Tanya Setjen. Tapi nanti kita bicarakan dulu. Kalau BURT bilang dikeluarkan, ya kita keluarkan," katanya di Gedung DPR RI, Senin (25/4/2011). 

Menurut Marzuki, kasus suap-menyuap yang melibatkan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam itu juga masih simpang siur dan belum ada kepastian. Marzuki juga mendengar bahwa proses 'tangkap tangan' itu juga jebakan terhadap Wafid. 

Muhammad El Idrus adalah pejabat perusahaan rekanan Menpora dari PT Duta Graha Indah yang tertangkap tangan oleh KPK saat menyuap Wafid terkait pembangunan sarana SEA Games di Palembang. Sementara itu, PT Duta Graha Indah merupakan salah satu dari lima perusahaan yang menjadi pemeang tender pra-kualifikasi yang ditetapkan oleh Setjen DPR RI. 

Menurut politisi Demokrat ini, persoalan tender adalah urusan Setjen DPR dan bukan menjadi urusan anggota DPR dan Ketua DPR. Oleh karena itu, Marzuki merujuk pertanyaan tersebut kepada Sekjen DPR RI Nining Indrasaleh. Hanya saja, menurut Ketua BURT ini, alat kelengkapan yang dipimpinnya ini memiliki kewenangan dalam konteks kerja internal DPR, misalnya untuk merekomendasikan kepada Setjen DPR RI mengenai peserta tender yang bermasalah. 

"Lalu masalah di Kemenpora, saya kira kembalikan pada aturannya saja. Kalau memang di-blacklist, tentu ini kan menyangkut proyek negara. Yang melaksanakan orang, bukan DPR. Setjen kan sebagai orangnya pemerintah. Jadi kalau aturannya nanti bahwa dia bermasalah di Kemenpora itu memang di-blacklist, tentu akan dijadikan acuan oleh seluruh penyelenggara negara, termasuk Setjen DPR, " tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com