Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir Tahu Rencana Pelatihan di Aceh

Kompas.com - 25/04/2011, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir kembali menilai pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh adalah I'dad yang sesuai dengan ajaran Islam. Namun, Ba'asyir membantah terlibat dalam pelatihan bersenjata api itu.

Ba'asyir saat diperiksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (24/4/2011), mengatakan, Ubaid dan Abu Tholut pernah mengusulkan kepadanya untuk menggelar I'dad di Aceh. Saat itu, Ba'asyir menjabat Amir Jamaah Anshorud Tauhid (JAT). Adapun Ubaid dan Abu Tholud menjabat sebagai pengurus JAT. Ubaid telah divonis 10 tahun terkait aktivitas terorisme di Aceh. Sementara Abu Tholut adalah salah satu gembong teroris yang paling dicari dan berhasil ditangkap akhir tahun 2010.

"Dia usulkan masalah Aceh. Saya bilang kita sudah punya rencana I'dad sendiri. Tapi dia enggak, dia langsung dengan senjata. Kita bilang kalau dengan senjata kita belum mampu. Saya tidak berani melarang kamu karena ini perintah Allah," ucap Ba'asyir.

"Kalau kamu mau bergabung (ke Aceh) silakan, tapi harus keluar dari JAT karena bertentangan dengan JAT. Jadi ketika dia sudah bergabung dengan Aceh dia sudah keluar JAT. Setelah itu saya enggak tahu selanjutnya. Saya tahu setelah lihat rekaman (pelatihan) di markas JAT maupun di luar markas," tambah Ba'asyir.

Ba'asyir mengaku pernah diperlihatkan rekaman pelatihan di Aceh oleh Ubaid di Kantor JAT Jakarta. Ba'asyir mengklaim saat itu Ubaid hanya ingin menunjukkan bagaimana I'dad sebenarnya. "Ubaid katakan begini loh ustaz I'dad. Tapi saya bilang kita belum bisa begini," kata Ba'asyir.

Seperti diberitakan, Jaksa mendakwa Ba'asyir melakukan permufakatan jahat, merencanakan, menggerakan pelatihan militer kelompok teroris di Aceh. Selain itu, Ba'asyir juga didakwa memberikan atau meminjamkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk membiayai segala kegiatan di Aceh.

Ba'asyir juga dikaitkan dengan dua perampokan di Medan, Sumatera Utara yakni perampokan Bank CIMB Niaga maupun perampokan Warnet Newnet. Satu polisi tewas dalam perampokan Bank CIMB Niaga. Ba'asyir diancam pasal dalam UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme dengan hukuman maksimal mati atau paling ringan hukuman tiga tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com