JAKARTA, KOMPAS.com — Selain diduga terlibat pembunuhan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Cirebon, Jawa Barat, Muhammad Syarif Astanagarif (32), pelaku bom bunuh diri di dalam Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, juga diduga terlibat perusakan minimarket Alfamart di Cirebon.
Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang mengatakan, Syarif bersama kelompok lokal merusak Alfamart lantaran menjual minuman keras. Matius tak tahu detail kronologi ataupun berapa pelaku yang telah diproses dalam kasus itu. Menurut dia, kasus itu telah ditangani Polresta Cirebon.
"DPO (daftar pencarian orang) dalam kasus itu lima orang, salah satunya tersangka pelaku bom bunuh diri itu (Syarif)," kata Matius saat jumpa pers di Mabes Polri, Senin (18/4/2011).
Ia menambahkan, Syarif juga kerap mengikuti aksi-aksi demonstrasi, salah satunya aksi menentang Ahmadiyah. Saat ini, kata Matius, penyidik Densus 88 Antiteror Polri masih menyelidiki apakah ada keterlibatan kelompok Syarif dengan kelompok lain. "Sementara ini kita sebut dia tergabung kelompok lokal di Cirebon," kata dia.
Seperti diberitakan, kepolisian telah memastikan bahwa jenazah pelaku bom bunuh diri adalah Syarif berdasarkan pencocokan DNA milik keluarga yang dilakukan tim dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri.
Sebelumnya, kepolisian menemukan SIM milik Syarif di lokasi pembunuhan anggota TNI, Kopral Kepala Sutejo, di Desa Cempaka pada 2 April 2011. Dalam SIM Syarif tercatat tinggal di RT 03 RW 6 Astana Garib Utara, Cirebon. Alamat itu adalah rumah orangtua Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.